Apakah semua revolusi adalah progresif?
Pada abad ke-20, ada sementara orang yang merasa bangga jika disebut kaum revolusioner, apalagi bisa terjun ke dalam pekerjaan revolusi itu sendiri. Sebab merasa dirinya adalah tergolong orang progresif, orang yang maju, yang tidak mementingkan diri sendiri, bersedia mengorban jiwanya untuk kepentingan revolusi, kepentingan orang miskin. Kepentingan nusa dan bangsa.
Namun setelah revolusi mengalami kegagalan, telah menelan korban rakyat tak berdosa ber-juta2 jumlahnya, membikin banyak yang berfikir, kenapa bisa begitu? Apakah karena ada kesalahan strategi dan taktik dari partai revolusioner, atau karena apa?
Menurut saya, dalam abad ke19, 20 dan 21, semua revolusi yang bertujuan menghancurkan feodalisme dan membangun kapitalisme adalah progresif.
Ambil contoh Revolusi 1911 yang dipimpin oleh Dr Sun Yat Sen, Revolusi Agustus 1945 yg dipimpin oleh Soekarno dan Hatta yang bertujuan mengubur kolonialisme Belanda yang menjajah Indonesia, sebab kolonialisme bersatu dgn feodalisme di bumi Indonesia. Jadi revolusi Agustus 45 itu sendiri berwatak revolusi nasional demokratis, bersifat anti kolonialisme dan anti feodalisme.
Namun Revolusi yang digembar-gemborkan oleh PKI, yang menjiplak pengalaman Tiongkok, pengalaman Mao Tjetung, yang tujuan akhirnya mau menghancurkan kapitalisme, mendirikan diktatur proletariat dan negara Sosialis, adalah reaksioner, adalah merevisi ajaran Karl Marx tentang sejarah perkembangan masyarakat.
Dari segi ini, kita dapat menyimpulkan, bahwa PKI cuma dimulutnya saja bilang partai revolusioner, sebetulnya PKI adalah Partai Reaksioner yang mau membangun Sosialisme utopi, yang sebenarnya adalah kapitalisme negara yang dikuasai oleh PKI.
Mao Tjetung telah melakukan kesalahan yang serius pada 1957 membasmi kapitalisme, mendirikan diktatur proletariat. Akhirnya pada tahun 1976, Tiongkok dibikin amburadul perekonomiannya, rakyat menderita miskin papa. Jika Teng Siao Ping tidak secara drastis mengkoreksi kesalahan Mao Tjetung, menghidupkan kembali kapitalisme di Tiongkok, niscaya PKT sudah masuk museum sejarah.
Jaman sekarang adalah jaman pertumbuhan kapitalisme, siapa yang mau mengubur kapitalisme berarti bunuh diri, berarti reaksioner, berarti menghancurkan ekonomi negaranya sendiri. Kapitalisme adalah mewakili hubungan produksi yang progesif, lebih maju ketimbang feodalisme.
Sosialisme cuma teori di atas kertas, tidak ada satu negarapun di dunia, yang sudah memenuhi syarat untuk masuk ke masyarakat Sosialisme.
Segi2 negatif dari kapitalisme, penghisapan yang terlalu kejam, harus dilawan, tapi cara melawannya harus dgn jalan damai, jalan parlementer, seperti yang dilakukan oleh parpol sosial demokrat di Eropa Barat, seperti yang sedang dilakukan oleh burjuasi nasional di Tiongkok dewasa ini, yang ramai2 masuk PKT, dan berjuang di dalam PKT itu sendiri.
Kapitalisme nasional di Indonesia masih sangat muda usianya, masih sangat lemah kekuatannya, di luar menderita penghisapan dari kapital monopoli asing, yang melalui globalisasi mengambil laba yg sangat tinggi, di dalam negeri menghadapi kapitalis birokrat dan komprador, yang menguasai perekonomian bangsa Indonesia. Mayoritas rakyat yg tergolong golongan akar rumput masih hidup di garis kemiskinan, sedang menuntut perbaikan nasib, baru2 ini sedang menuntut turunnya harga BBM, yang dirasakan membikin tambah miskin golongan akar rumput.
Rakyat Indonesia harus berjuang dibawah pimpinan burjuasi nasional, melalui jalan damai, jalan parlementer, dalam jangka waktu panjang setapak demi setapak merebut kemenangan.
Se-kali2 jangan tertipu oleh bualan kaum ektremis yang mau menggunakan jalan revolusi, jalan kekerasan bersenjata untuk menggulingkan pemerintah yang sah, mendirikan kekuasaan rakyat yg dipimpin oleh proletariat segala macem. Siapa yang tertipu lalu menempuh jalan revolusi, pasti akan menempuh jalan kematian seperti yg dulu ditempuh oleh PKI. Yang pasti akan melahirkan musibah nasional ke-dua yang menyeret korban nyawa jutaan manusia lagi.
Dewasa ini, siapa yang mencetuskan revolusi di Indonesia berarti mencetuskan PERANG SAUDARA, PERANG SALING BANTAI ANTARA SESAMA BANGSA INDONESIA.
Cuma Burjuasi nasional yang mampu mengalahkan kabir dan komprador dalam perjuangan jalan damai (jalan parlementer) jangka panjang. Proletariat, miskin kota, petani semuanya tidak mungkin bisa memimpin perjuangan ini.
PROBLIM UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. Apakah betul PKI telah menjiplak pengalaman Mao Tjetung, baik secara teori maupun secara praktek?
2. Setelah penyerahan kedaulatan, sejak 1 Januari 1950, Indonesia memasuki periode revolusi belum selesai atau periode memulai pembangunan ekonomi?
3. Mengapa PKI merumuskan bahwa Revolusi Agustus 1945 sudah gagal?
4. Mengapa PKI bisa berkembang menjadi partai yang jumlah anggotanya terbesar ketiga di luar kubuh Sosialis?
5. Mengapa PKI paling gigih membela Manipol? Apa hakekat dari Manipol itu? Betulkah Manipol adalah Fikiran Mao Tjetung yang di-Indonesiakan?
6. Apakah politik Indonesia yang keluar dari PBB dan keluar dari Olympiade adalah tepat? Menguntungkan atau merugikan Indonesia?
7. Apa itu Gerakan Nefo dan Gerakan Non Blok ? Di mana persamaan dan perbedaannya?
8. Apakah hakekat dari riset tani yang dilakukan oleh PKI pada 1962?
9. Mengapa PKI paling gigih dalam perjuangan untuk membubarkan Partai Murba, dimana letak perbedaan yang hakiki antara PKI dengan Murba?
10. Mengapa PKI paling gigi dalam perjuangannya untuk membubarkan Manikebu”
11. . Apakah politik konfrontasi dengan Malaysia itu tepat?
12 Apakah menetapkan kontradiksi pokok dgn imperialis Amerika Serikat adalah tepat?
13. Apakah politik Ganyang 3 setan Kota dan 7 setan desa sesuai dgn Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika?
14. Apakah membentuk poros Jakarta-Pnom Phen-Hanoi-Peking-Pyongyang, yang mempersatukan kekuatan di Asia untuk melawan SEATO dan melawan Amerika Serikat itu menguntungkan Indonesia?
15. Apakah hakekat dari tingkatkan ofensif revolusioner sampai ke puncaknya yang diajukan oleh PKI pada 1965 itu?
16. Sebelum G30S meletus, mengapa diadakan gerakan belajar tulisan Lenin 《Tesis April》 dan 《Negara dan Revolusi》, apakah gerakan ini bertujuan sebagai persiapan ideologi buat para kader PKI untuk membikin kup istana a la revolusi Oktober 1917 di Russia?
17. Dalam abad ke-19, 20 dan 21, apakah suatu revolusi yang bertujuan mengubur kapitalisme itu adalah progresif atau reaksioner?
18. Mengapa PKI yang tadinya memutuskan tidak akan mukul duluan, tiba2 berubah menjadi mukul duluan?
19. Mengapa PKI mendukung G30S? Mengapa Ismail Bakri, sekretaris I PKI CDB Jawa Barat mengutuk G30S, dan yang pertama membubarkan PKI (Cuma di Jawa Barat yg dikuasainya)?
20. Mengapa PKI mengeluarkan statement 2 Oktober 1965 , menyeruhkan agar para anggotanya jangan terprovokasi?
Nah sekian dulu problim2 dari saya, yang jika dibahas dan dijawab secara jujur, maka kita akan berkesimpulan, G30S memang didalangi oleh PKI, bahwa PKI sudah sejak 1951 mempersiapkan publik opini untuk menghalalkan rencana jahatnya menggulingkan pemerintah Indonesia, mendirikan diktatur proletariat di Indonesia seperti di Russia dan Tiongkok. Maka kehancuran PKI sudah merupakan akibat dari kesalahan dogmatisme dan avonturisme dari PKI sendiri.
Siapa yang bersikap TUBIBU (tuli, bisu dan buta) terhadap problim2 itu, berarti belaga pilon terhadap dosa2 PKI, berusaha menutupi dosa2 PKI, berusaha melemparkan tanggungjawab korban 3 juta manusia pada 1965-66 itu ke fihak lawan2 politiknya.
《Riwayat Hidup Singkat Pianis/Komponis Thio Keng Bouw》
Thio Keng Bouw dilahirkan di Jakarta pada tahun 1938. Sekolah SD di Sekolah Sin Hoa Pasar Baru, Sekolah Menengah di Ba Zhong dan SMA KRIS, Tahun 1958 lulus ujian SMA Negeri bagian C. Kemudian , pada tahun itu juga, melanjutkan studinya ke Fakultas Hukum, Universitas Katholik Parahiyangan, Bandung.
Sejak kecil Thio sudah belajar piano dan akordeon tanpa guru, pamannya Ouw Fendy memiliki piano dan akordeon, juga pamannya Ouw Redy juga memiliki piano. Pada 1958-1962, mendalami studi pianonya kepada guru piano kelahiran Hongaria Szabo dan Becalel di Bandung, kemudian pada 1962-1965 mendalami musik Piano dan komposisi di Akademi Musik Cornel Simanjuntak Bandung, salah seorang gurunya antara lain adalah Pianis/ Komponis Sudharnoto, pencipta lagu Garuda Pancasila. Hasil belajar kepada Sudharnoto, Thio telah menciptakan hampir 100 lagu2 Indonesia . Mulai mengajar piano pada 1962, sebagai asisten guru piano di Akademi Musik Cornel Simanjuntak Bandung.
Mulai aktif di bidang kesenian sejak di bangku SMA, ikut mendirikan Ansambel Tari dan Nyanyi PPI (Permusjawaratan Pemuda Indonesia) di Jakarta dan Bandung, antara 1957-1965 ikut memimpin Ansambel Tari dan Nyanyi PPI , melakukan pertunjukan keliling di 50 lebih kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Kemudian 1960-1965, menjadi guru menyanyi, Bahasa Indonesia, Sejarah Indonesia dan Ilmu Bumi Indonesia di Bandung.
Membentuk band musiknya pada tahun 1962 di Akademi Musik Cornel Simanjuntak Bandung Indonesia.
Pada tanggal 27 September 1965, Thio Keng Bouw berangkat ke RRT (Republik Rakyat Tiongkok), sebagai wakil dari PPI (Pemuda Baperki) yg duduk sebagai anggota Delegasi Front Pemuda Indonesia Pusat. Tanggal 30 September 1965, di Indonesia meletus Gerakan 30 September (G30S), Situasi Politik Indonesia berobah secara drastis, PPI dipecat dari keanggotaan Front Pemudanya, maka Thio Keng Bouw mengambil keputusan minta suaka politik kepada pemerintah Tiongkok, dan hidup di Tiongkok selama 12 tahun lamanya. Di Tiongkok, Thio mendapat kesempatan belajar sendiri (self studi) piano dan akordeon, menjadi guru piano dan akordeon anak2 anggota PKI yg juga menjadi tamu di RRT. Juga mendapat kesempatan belajar Fikiran Mao Tjetung, secara kritis, mengambil sarinya dan membuang ampasnya, sehingga mampu membuat satu analisa tentang pada tahun 2008. Analisa ini dibuat dengan Pendirian Humanisme Universil, Pandangan Materialisme Dialektis dan Histori serta Metode Riset/Garis Massa seperti yang ia pelajari di Tiongkok ketika jadi tamu Negara.
Sejak 1963 sampai kini, selama 50 tahun Thio mengajar piano, keyboard, dan teori musik, murid2 pianonya banyak yang ikut ujian piano yang diselenggarakan oleh The Royal School Of Music (London) dengan angka Merit dan Distinction.
Sejak 1990 mendalami Computer Music (One Man Orchestra) . Dewasa ini, Thio merupakan pemain Computer Music terbaik di kalangan perantau Indonesia yg bermukim di Hongkong. Lagu2 yang diaransir dgn sukses a.l. Rayuan Pulau Kelapa, Bagimu Negeri, Garuda Pancasila, Sabang Merauke, Hallo2 Bandung, Ode To Motherland, Hooked On Classic, Habanera From Carmen, Hidup Persahabatan Indonesia-Tiongkok .dan lain2…..
Di Hong Kong Thio sering mengadakan pertunjukan Musik, di Perkumpulan2 Alumni Tionghoa kelahiran Indonesia, juga pernah main di Konsulat Jenderal Republik Indonesia, pada 1987-1989, 2002 dan 2003.
Setiap tahun menyelenggarakan konser piano/keyboard para muridnya sendiri, yang dihadiri oleh para orang tua murid dan para undangan lainnya.
Selama ini, Thio Keng Bouw telah menerbitkan 15 CD music Nostalgia, yang berisikan 200 lebih lagu2 Indonesia, Tionghoa dan Barat. Yang merupakan koleksi lagu2 yang pernah dimainkan selama 50 tahun lebih..
Salah seorang muridnya yang sukses kariernya adalah Alex Fung ( lahir pada 1979, anak angkatnya), yang pernah 7 kali merebut juara piano dan nyanyi kanak2 berbakat seluruh Hongkong, pada tahun 1987-1991. Pada tahun 1995 lulus tingkat 10 The Royal School Of Music London dan pada tahun 2001 lulus dgn Cum Laude di Sekolah Musik Berkelee, Boston, USA- sekolah musik terbaik di dunia musik pop. Alex Fung kini bekerja sebagai pianis, keyboardis, komponis, aransemenis, music recordis dan produser lagu2 Pop Hongkong, penggubah lagu2 pops Hongkong, sering mengiringi penyanyi2 top di Hong Kong . Alex Fung adalah produser musik termuda di Hong Kong.
| |
|
|
|
|
|
|