公用欄目


Join the forum, it's quick and easy

公用欄目

TKB:SD di HK(30)【代貼】

向下

TKB:SD di HK(30)【代貼】 Empty TKB:SD di HK(30)【代貼】

發表  ymchen 05.05.15 23:13


【代貼】

SUKA DUKA DI HONGKONG-Revisi
(在香港的苦與樂-修訂版)






Bagian ke tiga (1998 -2007)


SUKA DUKA DI HONGKONG. (2006)-Revisi

(Seri ke-30)

Penulis : Thio Keng Bou (張慶茂)
(Apr. 2015)



(1) Keng Siong dan Atek sekeluarga
jalan2 ke Hongkong


Keng Siong adalah adikku yang paling bungsu, ketika saya ke RRT pada 1965, dia baru berusia 3 tahun setengah, dan jarang ketemu dengan saya karena sebelum dia dilahirkan, saya sudah pergi sekolah di UNPAR dan UNSERA di Bandung, dan jarang pulang ke rumah, jadi dia sudah lupa sama sekali dengan kodenya (koko yang paling gede). Pertama kali bertemu muka adalah 26 Oktober 2002, pada ulang tahun ke-90 dari Papa yang dilangsungkan di rumahnya, setelah 37 tahun saya meninggalkan Indonesia dan menginjak kembali bumi Indonesia, ketika itu Keng Siong sudah berusia 40 tahun setengah. Sudah menikah dan mempunyai dua orang puteri , Ellena Thio dan Madeline Thio.

Pada tahun 2006, Keng Siong, Silvy (isterinya), Ellena dan Madeline datang ke Hongkong jalan2.  Saya mengantar mereka berempat ke Ocean Park dan Disneyland yang menjadi objek turis yang pesiar ke Hongkong. Kemudian ketika pergi pesiar ke Guangzhou, mengajak mereka berempat tinggal di apartemen Tian He Plaza yang ketika itu kosong karena isteriku sudah kembali lagi ke Hongkong untuk bekerja. Di Guangzhou, kami pergi ke toko2 penjual sarang burung, ketika itu Silvy membuka pabrik kecil yang membikin sarang burung untuk dijual ke Hongkong dan RRT.

Silvy seorang wanita yang cerdas dan pinter berniaga, mula2 buka warung bakmi ayam Tamansari, kemudian setelah banyak orang meniru dan membuka warung bakmi di sekitarnya, dia tutup warung bakminya, ganti membuka pabrik sarang burung yang jauh lebih besar profitnya. Keng Siong sendiri lulusan ITB (Institut Tehnologi Bandung), dia berusaha di bidang  bangunan rumah dan renovasi rumah tinggal. Suami isteri masing2 punya usaha sendiri. Hidup rukun dan bahagia, termasuk adik saya yang paling sukses bisnisnya. Maka itu paling sering jalan2 ke luar negeri, terutama Hongkong, jadi paling sering ketemu dengan saya ketimbang adik2 saya yang lain.

Atek adalah adik isteriku yang paling bungsu, sudah menikah dengan Lily sarjana ekonomi lulusan Australia, yang bekerja di Bank di Jakarta. Pada 2002, 2003, 2004 dan 2005 ketika saya dan isteri ke Jakarta , selalu menginap di rumah Atek. Mula2 puterinya Melita masih kecil dan sekolah di Taman Kanak2 belakang gereja ayam Pasar Baru. Pada tahun 2006 ini juga mereka bertiga datang pesiar ke Hongkong, giliran saya yang menjadi guide mengantar mereka ke Ocean Park dan lain2.

Ketika di Jakarta saya menjadi perantara mengajak Keng Siong dan isterinya, Atek dan isterinya pergi ke restoran Indonesia, dengan demikian mereka dua keluarga jadi saling mengenal.



(2) Apartment di Guangzhou dijual rugi 360 ribu HKD


Keamanan di Guangzhou kian hari kian buruk, kami tidak berani keluar pada malam hari lagi. Siang haripun tak berani bawa HP, takut ditodong di dalam bis. Kemudian banyak terjadi orang keracunan makanan, moral pedagang Tiongkok semakin merosot, asal untung banyak, tak peduli apakah yang makan masakan atau produksi pabriknya keracunan, sakit berat bahkan sampai mati

Pada suatu hari, kami baru saja  tiba dari Hongkong, belum sempat menyimpan koper ke dalam kamar, kedengaran di bawah apartemen kami (kami tinggal di lantai 6), suara banyak orang ber-teriak2. Kami longok dari jendela ruang tamu, tampak di halaman gedung tempat kami tinggal ada puluhan pemuda berbadan tegap bawa pentungan, pipa ledeng be-ramai2 memukuli satpam penjaga keamanan gedung.  Kantor Polisi padahal terletak di belakang gedung, tapi tidak tampak ada polisi yang datang memisahkan, setelah berlangsung belasan menit lamanya, barulah datang banyak polisi untuk memisahkan dan mengusir para pemuda yang menyerang satpam.  

Pemuda yang menyerang itu konon kabarnya bekas tentara yang kagak dapat pekerjaan, lalu menjadi pedagang asongan di muka gedung tempat kami tinggal. Karena membikin kotor jalanan, dan mengganggu lalu lintas sering diusir pergi oleh satpam yang juga kebanyakan bekas tentara.  Mereka yang diusir dan terganggu mata pencahariannya menjadi marah , mengajak teman2 sekampungnya untuk balas dendam ramai2 maki2 satpam dan memukuli mereka, terjadilah perkelahian antara satpam dengan pedagang asongan, sama2 darah muda yang panas

Kemudian isteri saya hampir saja mati karena ia menderita sakit astma dan sesak napas, udara Guangzhou tambah lama tambah kotor, tiap hari meja kami penuh dengan debu halus.. Kalau mendadak sakit sulit memanggil ambulans di sini. Dan ongkos pengobatan di Tiongkok luarbiasa mahalnya, jauh lebih mahal ketimbang di Hongkong. Mengingat juga pelajaran dari Ko Dolih yang meninggal dunia karena astma, padahal ia tinggal di sebelah rumah sakit nan Fang, dan didampingi oleh anak dan isterinya, sedangkan isteriku tinggal seorang diri di Tian He Plaza, maka akhirnya kami putuskan untuk menjual flat apartemen ini, tidak jadi melewati hari tua di Guangzhou, memutuskan melewati hari tua di Hongkong saja, yang segar hawa udaranya, tak ada polusi udara hebat seperti di Guangzhou.

Akhirnya apartemen yang baru saja direnovasi dengan bagus itu terpaksa dijual murah, 360 ribu Hongkong Dollar, padahal ketika beli harganya 450 ribu HKD, dan sudah mengeluarkan ongkos renovasi sampai 100 ribu HKD, jadi total  rugi hampir  200 ribu HKD. Uang masih bisa dicari, tapi nyawa kalau sudah hilang tak bisa dibeli dengan uang berapapun.



(3) Kegiatan Musik di Mirador Mansion Tsim Sha Tsui


Atas usul banyak teman, saya selenggarakan kegiatan musik/nyanyi dan dansa di aula Ji Nan University Hongkong Association, yang terletak di lantai 9 dari Mirador Mansion, Nathan Road Tsim Sha Tsui.  Kegiatan musik ini diadakan seminggu sekali tiap hari Minggu siang antara jam 2 sampai jam 5 sore. Setiap orang yang ikut dalam kegiatan ini dipungut uang ticket 20 HKD, dapat minum kopi susu panas atau air aqua satu botol.  Yang suka nyanyi boleh menyanyikan lagu kesukaannya, boleh bawa CD/DVD musik sendiri, atau minta saya yang iringi dengan piano atau Yamaha Digital orchestra CVP 89, yang saya beli pada tahun 1995, karena di rumah tak ada tempat untuk menaruhnya, maka dititip di aula ini, sejak 2001 yang lalu.

Yang suka dansa bisa dansa mengikuti irama dansa, Waltz, Slow Rock, Jive, Tango, Rumba , Chacha dan lain2 ketika musik atau penyanyi penyanyikan lagu yg kebetulan cocok dengan irama dansa ballroom atau latin. Yang suka main. musik misalnya pemain gitar, saxophone juga boleh bersama saya membentuk band musik spontan untuk meramaikan suasana pertemuan mingguan itu.



HIBURAN SEHAT DAN MURAH untuk lansia

THIO KENG BOUW IN CONCERT

PIANO TUNGGAL – ONE MAN BAND – ONE MAN ORCHESTRA


Sambil menikmati kopi panas atau air aqua..........
 tenggelam ke dunia nostalgia world famous song.........
yang dibawakan oleh pianis Thio Keng Bouw dengan piano tunggalnya, …..


menikmati suara merdu dari biduan tenor dan soprano Hong Kong kelahiran Indonesia….
Tidak ketinggalan hawaian gitar... saxophone dan  clarinet ikut menciptakan suasana gembira......

Setiap hari minggu siang jam 2 sampai dengan jam 5 sore.

TEMPAT:Aula Jinan University Hongkong Association,56 Nathan Road,  Tsim Sha Tsui –Kowloon,  Mirador Mansion, Room D1, lantai 9  

Keterangan: 65873621 –qingmaozhang@ymail.com

TICKET :  HKD 20,- (Gratis 1 botol aqua atau segelas kopi susu), boleh bawa snack dari rumah dan makan di situ.

Lagu2nya a.l.: Rayuan Pulau Kelapa, Bengawan Solo, Bandung Selatan Di Waktu Malam, Lambaian Bunga,  O Ina Ni Keke,  Lenggang Kangkung,  Kole2, Sarinande, Waktu Hujan Sore2, Waktu Potong Padi,  Saputangan Dari Bandung Selatan,  Melati Di Tapal Batas, Satu Nusa Satu Bangsa,  Indonesia Pusaka, Nyiur Hijau, Aryati, Rindu Lukisan,  Kisah Mawar Di Malam Hari, Rangkaian Melati, Pulau Bali, …….

My Way,  Love Story, Come Back To Sorentto, Santa Lucia, Besame Mucho,  La Paloma, Its Now OrNever, Spanish Eyes, Eternally, Diana, I Cant Stop Loving You, The Wedding, The Last Waltz, Siboney, One Day When We Were Young, Do Re Mi, Red River Valley, You Are My Sunshine dan  lagu2 nostalgia Hongkong, dan Tiongkok  seperti  Ye Liang Tai Piao Wo De Sin dll  

Pianis Thio Keng Bouw pada tahun 1957-1965, pernah menjadi pianis pengiring tari dan nyanyi Rombongan Kesenian PPI Jakarta/Bandung, memimpin rombongan mengadakan pertunjukan di 50 kota lebih di Indonesia. Tahun 1966 sampai kini, seringkali menyelenggarakan konser piano murid2nya serta menggelar berbagai pentas kesenian di Tiongkok dan Hong Kong. Salah seorang murid kebanggaannya, Alex Fung pernah 7 kali merebut juara piano dan nyanyi perlombaan kanak2 berbakat seluruh Hong Kong pada 1987-1991.  Alex pada tahun 2001 lulus dgn angka tertinggi di Konsevatorium Music Berkklee Boston USA, konservatorium pop music  terbaik di seluruh dunia.  Kini menjadi produser musik termuda di Hong Kong.

Biduan Tenor dan soprano yang memeriahkan pergelaran musik ini  a.l. Willie Fung, Chan Chang Hai, Hwang Bi Huan, Yang Shui Yang, Chan King Wai dan lain2.....



(4) Berkenalan dengan pianis Chen Jie Fang


Chen Jie Fang kelahiran Semarang, adalah pianis dan keyboardis dari Perkumpulab Alumni Semarang Lung Hoa, dan telah membentuk band music sendiri dengan nama Qiao Xing. Terdiri dari pemain keyboard (Chen Jie Fang), peniup Saxophone Ringo, penyanyi Liu Fang, A On, pemain gitar (lupa namanya)  atas introduce dari Willy Fung, band music ini datang menghibur di kegiatan music saya, selama 1 jam lamanya. Semua hasil penjualan ticket hari itu saya berikan kepadanya untuk dana band music mereka. Sama2 puas baik penonton, dan anggota band tersebut. Chen Jie Fang permainan keyboardnya bagus, lincah dan hidup, Liu Fang penyanyinya juga bagus suaranya tertutama dalam membawakan lagu2 tempo doeloe Indonesia, Liu Fang kelahiran Garut dan pernah aktif di bagian kesenian di Kwang Si, kemudian sering menyanyi di Band Music tukang sepeda di Tsuen Wan pada tahun  90-an sampai awal tahun 2000.-2004.  jadi setiap minggu saya dan Chen Jie Fang bergantian main piano dan keyboard, jadi tambah ramai dan tambah kuat hiburan musiknya.



(5) Berkenalan dengan biduan A Hon


Pada suatu hari, Tan Jin On meniup saxophone, bertanya kepada saya, apakah dia boleh membawa temannya yang bernama A Hon, seorang biduan muda (12 tahun lebih muda dari saya) yang bagus nyanyinya dalam lagu2 Inggeris-Amerika. Saya jawab, kenapa kagak boleh, segala sesuatu yang membikin ramai kegiatan musik saya di sini selalu disambut dengan tangan terbuka.

Minggu berikutnya datanglah seorang yang bertubuh tegap pakai baju kaus yang kelihatan otot2 spirnya , dialah A Hon yang disebut oleh Tan Jin On itu. Rambutnya agak botak (alias  banyak yg rontok, ketika Willy Fung menyanyi lagu El Condor Pasa, Ahon berdiri disamping Willy Fung menyanyikan twede stemnya, jadi duet secara spontan, Willy meng-angguk2 tanda tidak keberatan, memang A Hon memiliki suara yang merdu, tanda penyanyi yang pengalaman. Dia bilang, bahwa dia baru saja pensiun, tadinya bekerja sebagai anggota Barisan Pemadam Kebakaran Hongkong.

Ketika di kesatuannya, dia selalu menjadi penyanyi utama yang menghibur setiap malam gembira di situ. A Hon juga pernah bersekolah di Pa Hoa Jakarta.

Wah tambah kuat lagi para biduan dan pemusik yang beroperasi di Mirador Mansion.



(6) Ulangtahun Thio Keng Bouw ke-70
di Mirador Mansion


Ulang tahun saya ke-60 diadakan di restoran Indonesia Cinta Wan Chai pada tahun 1996.  Tahun ini jatuh ulang tahun ke-70. Saya adakan lagi pesta ulang tahun , mengambil tempat di Aula Ji Da di Mirador mansion, mengundang lebih kurang 60 sahabat karib saya di Hongkong, makan nasi tumpeng dengan lauk pauknya aneka ragam, ayam goreng, sambel goreng kentang dan ati ampela ayam, pergedel, telor bali, sambel goreng tempe/kacang tanah, sambel goreng pete udang, sayur lodeh, kari ayam, sate ayam, kuwe basah manis, risoles, kroket dan lemper serta minuman dingin.

Yang datang tentu semua yang pandai nyanyi dan main musik, seperti Wily Fung, anaknya Alex Fung, Chan Chang Hai, Ahon, Chan King Wai, Yo Seng Kim, Lau Pak Lung, Liu Fang, Chen Jie Fang, Tan Jin On, Ringo, Li Zhun Xian, Yang Shui Yang, Hoang Bi Hoan, Loury Fong, Chung Ren Hu, Phan Han Xiu, A On, paduan suara  Bandung/Tasikmalaya, paduan suara Ba Zhong.

Semua yang pandai menyanyi masing2 mengeluarkan kebisaannya, juga pemain musiknya, jadi seperti malam kesenian kecil saja, cuma sayang tidak bisa berdansa karena ruangnya terlalu kecil.

Kalau panjang umur, pada tahun 2016 yang akan datang saya akan bikin pesta ulang tahun ke-80 lagi mengambil tempat di aula Hoa Da yang ada piano dan keyboardnya.  



(7) Senandung Persahabatan Indonesia-Tiongkok


Lagu 《Senandung Persahabatan》 saya ciptakan pada tahun 1974 di Tiongkok ketika menjabat Ketua bagian kebora (Kebudayaan dan Olahraga)  di STM.  Lagu ini pernah saya nyanyikan di ladang, ketika waktu istirahat kerjabadan menanam sayur, melodinya merupakan perpaduan antara laras pelog Sunda dengan laras diatonic melodi Barat.

Khusus saya ciptakan untuk penggemar lagu2 seriosa (semi klasik) untuk duet Tenor dan Soprano, atau untuk paduan suara. Jika ada yang berminat mau menyanyikannya, saya akan sumbangkan iringan musiknya dalam bentuk ONE MAN ORCHESTRA, harap kontak kepada saya melalui email: qingmaozhang@ymail.com

Ketika itu, hubungan diplomatik Indonesia – Tiongkok belum dipulihkan, tetapi saya sudah mempunyai keyakinan, bahwa ini hanya untuk sementara saja, pada suatu hari, pasti ada perobahan, pasti akan dipulihkan hubungan diplomatik tersebut, sebab di dunia ini, dalam hubungan antar bangsa dan antar negara,  tidak ada MUSUH ABADI dan tidak ada SAHABAT ABADI, musuh dan sahabat sering silih berganti, jika timbul pertentangan kepentingan atau kebutuhan kepentingan duabelah fihak yang bersahabat atau bermusuhan. Inilah sejarah dunia yang sama2 kita ketahui. Antara negara yang bermusuhan bisa berubah menjadi negara sahabat, dan antara negara bersahabat bisa menjadi negara bermusuhan

Keyakinan saya ini terbukti pada tahun 1990, pulihnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok, kemudian dari tahun ke tahun hubungan persahabatan antara dua negara dan dua bangsa tumbuh membesar , karena adanya persamaan kepentingan untuk memajukan  perekonomian duabelah fihak.  Dan hubungan persahabatan antara Indonesia Tiongkok dimulai pada tahun 1949, Indonesia termasuk salah satu negara yang mengakui RRT, dan mencapai puncaknya pada tahun 1965 sebelum meledak G30S.

Dibawah ini saya lampirkan melodi dan isi kata2 lagu 《Senandung Persahabatan》
Boleh dimuat di mana saja dan dinyanyikan oleh siapa saja yang mengimbau diperkokohnya hubungan persahabatan antara dua bangsa Indonesia Tionghoa.


 photo  2.jpg



【第三十集結束】

【請續看下一集】







ymchen

文章數 : 667
注冊日期 : 2012-11-08

回頂端 向下

回頂端


 
這個論壇的權限:
無法 在這個版面回復文章