公用欄目


Join the forum, it's quick and easy

公用欄目

TKB: SD di HK(32)【代貼】

向下

TKB: SD di HK(32)【代貼】 Empty TKB: SD di HK(32)【代貼】

發表  ymchen 11.06.15 7:35


【代貼】

SUKA DUKA DI HONGKONG-Revisi
(在香港的苦與樂-修訂版)






Bagian ke-4 (2008 -2014)


SUKA DUKA DI HONGKONG. (2008-Revisi)

(Seri ke-32)

Penulis : Thio Keng Bou (張慶茂)
(Mei 2015)



(1) Mata kiri mendadak buta pada Tahun Baru Imlek


Pada malaman Tahun Baru Imlek, saya pergi ke pasar jualan bunga di Shatin, sedang enak2nya melihat ber-macam2 bunga yang dijual, tiba2  mata kiri menjadi gelap, sama sekali tidak bisa melihat.

Pada hari keempat, saya pergi ke rumah sakit untuk diperiksa , ternyata ada pendarahan di mata, darahnya menutup penglihatan, jadi seperti orang buta.

Apakah ada obatnya tanya saya kepada dokter.  Harus dibedah matanya dan darahnya disedot sampai bersih, baru bisa melek kembali. Saya setuju dibedah kemudian dijadwal waktunya, kira2 setengah tahun kemudian tiba giliran mata kiri saya dibedah, senang juga akhirnya bisa sembuh mata kirinya.

Sebelum dibedah, saya ditanya apakah alergi terhadap obat bius. Sebab harus dibius seluruh badan, saya bilang tidak ada, pada tahun 1999 saya pernah dibius seluruh badan, ketika tulang pergelangan tangan patah dan harus disambung. Kemudian saya disuruh menanda tangani sebuah dokumen, tanda setuju dibedah, dan dokter tidak bertanggungjawab kalau pembedahan tidak berhasil.
Apa boleh buat, ya teken saja surat itu.

Setelah dibedah, saya pulang,kerumah sendiri, karena mata kanan masih bisa melihat dan tidak apa2, keesokan harinya saya kembali lagi ke rumah sakit, pembalut luka di mata dibuka, ternyata matanya masih belum bisa melihat apa2, dokter tidak bisa beri penjelasan apa sebabnya.

Berapa bulan kemudian mata kiri dibedah lagi untuk membersihkan katarak katanya, sama saja, setelah dibuka pembalut lukanya, mata kiri tetap tak bisa melihat apa2, kata dokter sebab darah masih banyak didalam mata, harus dibedah lagi untuk membersihkan darahnya.

Beberapa bulan kemudian, saya dipanggil lagi kerumah sakit, untuk dilakukan pembedahan membersihkan darah dalam mata kiri.  Hasilnya sama saja, mata tetap tak bisa melihat apa2, darahnya tak berhasil dibersihkan. Sampai memoar ini ditulis pada tahun 2015 mata kiri tetap buta, saya cuma menggunakan mata kanan untuk melihat. Mata kananpun mau dibedah, katanya pembuluh darahnya harus dilaser supaya tidak berdarah lagi, saya tanya apakah ada risiko dari pembedahan ini? Jawabnya semua pembedahan meskipun kecil pasti ada risikonya. Saya menolak usul dokter untuk dibedah, kalau pembedahan gagal lagi dan mata saya buta, yang rugi kan diri sendiri, dokter minta maaf pun tidak. Sekalipun minta maaf seribu kali juga tak ada gunanya.

Mata kananpun sebentar2 gurem, tak bisa baca surat kabar, tak bisa nonton televisi tak bisa lihat computer, jalanpun harus dituntun. Mata gurem berlangsung selama 2 sampai 3 bulan, kemudian terang kembali, tanpa pengobatan apapun, karena dokter rumah sakit bilang tak ada obatnya, cuma menganjurkan agar saya tidur pakai 3 buah  bantal , supaya penglihatannya cepat pulih.

Kejadian seperti ini terus ber-ulang2 terjadi rata2 2 sampai 3 kali setahun.  Baru pada pertengahan tahun 2013, teman isteri saya Alai namanya memperkenalkan obat yang sudah 10 tahun dimakan terus menerus oleh ibunya, dan ibunya sudah berusia 86 tahun, tapi matanya terang sekali, bisa masukkan benang ke dalam lobang jarum, tanpa pakai kaca mata. Saya di suruh mencoba obat ini namanya 复方血栓通交囔, khasiatnya untuk melancarkan peredaran darah, dan baik untuk mata. Betul manjur obat ini, setelah saya makan obat ini tidak pernah kumat lagi penyakit mata gurem , sudah hampir 2 tahun terus menerus makan obat ini, juga tekanan darah, kadar gula, kolestrol dan darah kentelnya menjadi normal semuanya, setelah 3 kali diperiksa darahnya oleh rumah sakit (setengah tahun sekali diperiksa darahnya). Obat ramuan tradisionil ini mengandung 三七, 黄芪, 丹参, 玄参.



(2) Apartment di Tang Xia dijual rugi 100 ribu HKD


Setelah kami ambil keputusan untuk melewati hari tua di Hongkong, maka tidak ada gunanya mempertahankan flat apartemen di Tang Xia lagi, maka akhirnya kami putuskan untuk menjual murah apartemen itu, rugi 100 ribu HKD, daripada, harus setiap bulan membayar ongkos pemeliharaan dan satpam percuma.  Dengan demikian tidak mem-buang2 waktu untuk mundar mandir ke Tang Xia lagi.



(3) Tjoe Peng Hin
mantan sekretaris PPI Bandung datang


Tjoe Peng Hin pernah tinggal bersama saya di Jalan Karang Anyar no.93 A, Bandung, ketika itu jabatan saya adalah ketua PPI Bandung, dan dia sekretaris PPI Bandung.  Ketika peristiwa G30S, menurut dia, pernah ditahan selama sebulan oleh militer, tapi cuma sebulan, kemudian dilepas, tidak digebuki atau disiksa, ini berkat politik kami di PPI Bandung yg tepat, tidak ikut kegiatan Pemuda Rakyat atau PKI ketika masih jayanya, karena kami adalah Pemuda Baperki, bukan Pemuda PKI.  Juga kerjasama dengan organisasi tengah dan kanan di Bandung cukup akrab, ada catatan dan sepengetahuan yang berwajib. Maka itu semua anggota pengurus PPI Bandung selamat.

Melalui tilpon, Tjoe Peng Hin menyatakan ingin jalan2 ke Hongkong, mau nitip apa? Saya bilang tolong belikan sirsak, yang katanya bagus untuk anti kanker.  Tjoe Peng Hin datang ke Hongkong bersama isterinya, mantan PPI Sukabumi yang katanya pernah tinggal di Karang Anyar juga setelah kamar saya kosong dan dia pindah dari Sukabumi ke Bandung.,Siu Ing namanya, saya sudah pernah ketemu pada 2002 ketika re-unie PPi Jakarta di kantor Pa Hoa Jakarta.

Betul2 dia bawakan sirsak satu doos besar, yang isinya ada 4 buah sirsak besar2, wah berat betul dia harus membawa naik pesawat udara.

Di Hongkong, saya ajak dia jalan2 ke Ocean Park, Patung Lilin Madame Tusaud, dan makan2 di restoran Yam Cha, kemudian mengajak dia bertemu dengan teman sekolah ketika di Pahoa, Tin Tin Sing, dan Kho Tjong An.  Ketika memoar ini ditulis, Tin Tin Sing suami isteri sudah meninggal dunia karena kanker, mereka berdua pernah tinggal di Guangzhou, yang pernah dikabarkan oleh media pers Hongkong, tempat permukimannya itu kena keracunan kanker ganas. Meskipun akhirnya mereka berdua pindah ke Hongkong, agaknya sudah terlambat, Dokter Barat tidak berhasil menyembuhkan penyakitnya.

Semua teman saya yang kena kanker yang diobati oleh dokter Barat, tak ada yang sembuh, ada yang cepat meninggal dunia, ada yang kagak lama juga mati, karena kemo terapi cara Barat, bukan saja membunuh sel2 kanker, juga membunuh sel2 yang baik.

Terus terang, soal kanker, saya sama sekali tidak percaya kepada pengobatan Barat. Yang paling bagus makan makanan yang bersifat anti kanker, seperti bawang putih, anggur, jeruk lemon, kubis dsb, kemudian jika kena kanker pergilah ke dokter tradisionil, jangan se-kali2 ke dokter Barat.



(4) One Man Orchestra mengiringi koor Hoa Da

Sukses yang dicapai pada tahun 1997 dalam mengiringi paduan suara 100 orang alumni Ji Nan di Hongkong, membikin saya terkenal dalam iringan pakai style One Man Orchestra, Chan Chang Hai sahabatkarib saya minta pinjam CD musik Zu Guo Song, untuk mengiringi paduan suara Hoa Da yang juga mau menyanyikan lagu Zu Guo Song, saya tidak keberatan, karena Chan Chang Hai adalah sahabat karib saya, dan Hoa Da juga baik kepada saya meminjamkan tempat untuk kegiatan musik, serta memperbolehkan saya menitip Piano orchestra CVP 89 di aulanya, karena rumah saya terlalu sempit, tidak ada tempat untuk menaruhnya. Jadi setiap saya bikin kegiatan musik di Hoa Da, tidak usah buang ongkos untuk angkut CVP 89 itu (1200 HKD pulang pergi ongkos pengangkutannya), dan juga keyboard cepat rusak jika sering diangkut kesana kesini. Saya sendiri tidak ikut main, mereka setiap latihan menggunakan CD musik saya, jadi lama2 sudah terbiasa, seperti orang nyanyi karaoke, nyanyi sambil mengikuti suara musik.



(5) Dapat sumbangan satu set jazz drum
di Ma On Shan


Pada suatu hari saya menerima tilpon dari seorang yang tidak dikenal, menanyakan apa mau menerima sumbangan satu set jazz drum? Karena orang ini pernah melihat saya main di perjamuan untuk menghibur orang tua di Ma On Shan, tidak pakai jazz drum, melainkan cuma keyboard dan clarinet saja.

Saya langsung sanggupi dan menerima baik tawaran ini, walaupun ketika itu belum tahu mau dikemanakan jazz drum itu, kemudian segera saya tanyakan kepada teman2 yang suka musik atau punya band musik, akhirnya ketemu juga, yaitu Peng Yong Kai dari Riau, yang mempunyai band musik punya pemain drum tapi tidak punya drum, kebetulan berniat membeli satu set drum. Saya bilang, tak usah beli ambil saja jazz drum yang saya terima dengan gratis dari fans saya yang kebetulan adalah tetangga saya yang tinggal satu kompleks di Chevalier Garden Ma On Shan.

Pada waktu yang dijanjikan datanglah Peng Yong Kai dan teman2 nya dengan mobil, ke Chevalier Garden, dan mengambil sendiri satu set jazz drum tersebut dan setelah itu dia menggunakan drum itu untuk melengkapi band musiknya.



(6) Thio Keng Bouw & Friends
 menghibur Angkatan 54 Bazhong


Li Pao Tian, dan Ko Neng Jin dari Ba Zhong angkatan 54 pernah datang menyaksikan kegiatan musik dari Thio Keng Bouw & Friends di Mirador Mansion, mereka tertarik sama atraksi musik dan nyanyi yang saya persembahkan, dan minta agar saya membawa kesatuan kecil penyanyi dan pemusik untuk menghibur pertemuan gembira dari Ba Zhong angkatan 54. Saya sanggupi permintaan ini, dan selama 8 tahun, saya telah membawa kesatuan musik Thio Keng Bouw & Friends sebanyak 8 kali untuk menghibur Pertemuan Gembira dari Ba Zhong angkatan 54 yang diadakan tiap tahun itu.

Setiap kali acaranya be-rubah2, :
Pertama di Restoran Bebek Peking Wanchai,  kombinasi antara Thio Keng Bouw (Keyboard), Willy Fung(nyanyi), Ahon(nyanyi), Liu Fang(nyanyi),, Chen Jie Fang(keyboard) dan Lie Zhun Xian(clarinet).

Kedua kalinya di Restoran North Point, kombinasi antara Thio Keng Bouw (keyboard),. Willy Fung(nyanyi), ChanChang Hai (Nyanyi), Reli(nyanyi), Endah (nyanyi), Liu Fang (nyanyi). Chen Jie Fang (keyboard), Hoang Bi Huan (nyanyi), A-On (gendang dan nyanyi), Ringo (saxophone).

Ketiga di Restoran Happy Valley, kombinasi antara Thio Keng Bouw (keyboard), Chan Chang Hai(nyanyi), Ahon (nyanyi), Tan Jin On (saxophone), Danny (keyboard)

Keempat, di restoran Happy Valley, kombinasi antara Thio Keng Bouw(keyboard), Reli (nyanyi), Endah (nyanyi), Yo Seng Kim (nyanyi), A Hon (nyanyi), Danny (keyboard).

Kelima juga di restoran Happy Valley, kombinasi antara Thio Keng Bouw (keyboard), Liu Jing Lan (nyanyi). Hoang Bi Hoan(nyanyi), Chan Chang Hai (nyanyi), A-On (nyanyi), Ho Lai Swie (nyanyi), Chiu Zi Li (nyanyi)

Ke-enam di restoran Happy Valley, kombinasi antara Thio Keng Bouw (keyboard)Ahon (nyanyi), Lie Zhun Xian (clarinet), Tan Jin On (saxophone), Danny (keyboard), Chan Chang Hai (nyanyi).

Ketujuh, juga di Happy Valley,  A Hon (nyanyi), Tan Jin On (saxophone), Phan Han Xiu (Hawaian Gitar), Danny (keyboard), Chan Chang Hai (nyanyi), Hoang Bi Hoan (nyanyi), Judy (nyanyi).  Saya tidak ikut main karena sakit matanya dan jalanpun harus pakai tungket dan dituntun, tapi tetap diundang makan bersama isteri saya berdua.

Kedelapan . juga di Happy Valley, mata saya masih sakit, saya dan isteri tetap diundang, kombinasi antara A Hon (nyanyi), Chan Chang Hai (nyanyi), Hoang Bi Hoan (nyanyi), Judy (nyanyi), Tan Jin On (saxophone). Phan Han Xiu (Hawaian Gitar), Danny (keyboard)



(7) Rencana melewati hari tua di Indonesia dibatalkan


Setelah mengambil keputusan untuk melewati hari tua di Hongkong, entah darimana timbul ide untuk melewati hari tua di Indonesia, kata The Yen Lie teman saya di Bandung, ada yang namanya proyek Lansia (Lanjut Usia)dari pemerintah Indonesia, yang memperbolehkan warganegara asing untuk melewati hari tua di Indonesia, dapat visa khusus yang berlaku setengah tahun, kemudian diperpanjang setiap setengah tahun.Setelah ber-turut2 tinggal menetap di Indonesia selama 5 tahun,  akan dizinkan menjadi penduduk tetap Indonesia, tak usah memperpanjang visanya lagi.

Mendengar berita ini lalu saya hubungi ibu Ida dan pak Bambang Setyobudhi dari KJRI, bagaimana kebenaran berita ini?

Jawaban yang saya terima adalah berita ini memang demikian adanya, hanya mereka yang dapat izin tinggal di Indonesia, sepenuhnya hanya untuk melewati hari tua, tidak boleh berdagang, tidak boleh bekerja yang menerima upah, tidak boleh mengajar piano, tidak boleh buka kedai kecil jualan gado2. Pendek kata hanya boleh buang duit, tapi tidak dizinkan cari duit……Kalau begitu mesti tunggu saya kena lotere Mark Six sebesar 30 juta HKD, baru mikir2 untuk pulang melewati hari tua di Indonesia..

Kemudian harus ada seorang pemilik PT atau Yayasan yang jadi sponsor.

Setelah saya pertimbangkan masak2, akhirnya pikiran untuk melewati hari tua di Indonesia saya batalkan, karena lebih banyak kerugiannya daripada keuntungannya.

Di Hongkong ada jaminan social untuk hari tua yang bagus, di Indonesia tidak ada. Di Hongkong masih boleh cari duit, mengajar piano atau berdagang, di Indonesia tidak ada.

Jadi melewati hari tua di Indonesia cuma menghabiskan seluruh uang tabungan,  belum mati sudah menjadi pengemis yang hidup dari belaskasihan teman2 dan famili.

Maka saya dan isteri akhirnya memutuskan lebih baik melewati hari tua di Hongkong, andaikata uang simpanan sudah habis, pemerintah Hongkong akan menjamin rumah tinggal gratis, ongkos makan se-hari2 gratis, ongkos pengobatan rumah sakit gratis, dan masih ada uang saku tiap orang 1200 HKD sebulan, untuk beli buah2an dan jajan se-hari2.  Semua jaminan social ini tidak ada  di Indonesia.



【未完待續】







ymchen

文章數 : 667
注冊日期 : 2012-11-08

回頂端 向下

TKB: SD di HK(32)【代貼】 Empty 回復: TKB: SD di HK(32)【代貼】

發表  ymchen 14.06.15 23:13


【續】



(8) Analisa TKB《MENGAPA PKI KALAH? 》


Setelah melalui perdebatan sengit dalam internet HKSIS dan Tionghoa net, akhirnya saya membuat sebuah analisa 《MENGAPA PKI KALAH?》, artikel ini saya sebarkan di miliis HKSIS, dan membikin para mantan anggota PKI yang masih setia kepada partainya yang almarhum menjadi naik darah, mengerahkan sejumlah orang untuk mencaci maki saya dengan kata2 yang kotor , kemudian menuntut agar pak Chan Chung Tak, moderator milis HKSIS, agar hak menulis di milis HKSIS dari saya dicabut lagi untuk ke-3 kalinya.  Begitulah orang yang sudah kehabisan akal dan tidak mampu berdiskusi dan berdebat secara sehat, kebisaannya cuma membungkam mulut orang.  Seorang teman saya bilang, masih untung cuma mulutnya dibungkam, kalau PKI menang pada 1965, orang macam kamu TKB pasti akan dibunuh mati. Yang menentang hak menulis saya dicabut hanya Asahan Alham, adik kandung DN Aidit, karena dia bisa menggunakan kesempatan untuk mencaci maki saya, setelah kalah berdebat, tujuannya hanya itu, betul kagak bung Asahan?

Yang mencaci maki saya banyak sekali, paling sedikit ada belasan orang, yang masih saya ingat adalah: Ibrahim Isa, Mayat Perempuan, Iwamardi, Harimau, Gendoruwo, Gendeng, Sontoloyo,  Njoo Hao Liong, Fadjar Sitepu, S. Manap. Nesare, Halim Akbar, Benny Joe, Ken Kertapati  dan sementara orang yang pakai nama samaran dan mengaku pernah tinggal bersama saya di RRT.

Bersama ini saya muatkan sekali lagi artikel yang saya tulis dan beri judul,《MENGAPA PKI KALAH?》 itu:




MENGAPA PKI KALAH?

SEBUAH ANALISA OLEH THIO KENG BOU


Mari kita mulai dari proses kelahiran PKI 1920 sampai kehancuran PKI pada 1965-1968. dari G30S sampai Pemberontakan Blitar Selatan, dan Kalimantan Barat..

PKI dilahirkan oleh seorang bidan Belanda yang bernama Sneevliet yang diutus oleh Internasionale ke-3,yang dipimpin oleh Lenin ke Indonesia kemudian ke Tiongkok, untuk mendirikan  PKI dan PKT agar menjadi tenaga pembantu Uni Sovyet, untuk memperlemah kekuatan imperialis yang mengepung Uni Sovyet ketika itu.

Jadi bukan dilahirkan oleh kebutuhan Indonesia seperti PNI dan partai2 nasionalis lainnya.  Faktor kelahirannya inilah yang sudah menjawab, mengapa PKI akhirnya sulit mendapat dukungan mayoritas rakyat Indonesia dan akhirnya lenyap dari permukaan bumi Indonesia untuk se-lama2nya. .

Tahun 1926 PKI berontak tanpa persiapan apa2, bersifat spontanitet se-mata2, terdorong oleh semangat yang ber-kobar2 anti kolonialisme Belanda. Semangat juang dari para pemberontak ini memang harus dibanggakan dan diberi penghormatan, serta dicatat dalam sejarah Indonesia moden

Antara 1926 s/d 1945, PKI praktis bergerak dibawah tanah,  baru muncul kembali setelah Proklamasi Kemerdekan Indonesia pada 1945. Munculnya kembali PKI tidak otomatis membikin PKI menjadi Partai yang dewasa. Dalam artian bisa secara ilmiah menyimpulkan kesalahan2nya yang lampau, mampu melepaskan diri dari ikatan Internasionale ke-3 yang ketika itu sudah dipimpin oleh Stalin di Uni Sovyet.

Tahun 1948, terjadi Peristiwa Madiun yang oleh organ resmi PKI dikatakan sebagai Provokasi Madiun, dalam  peristiwa ini, telah gugur belasan pimpinan utama PKI diantaranya Musso dan Amir.

Peristiwa Madiun merupakan suatu bukti kongkrit bahwa PKI masih sangat lemah dalam politik,  organisasi, terutama memahami inti pokok dari Marxisme  Musso diutus oleh Stalin untuk mengambil alih pimpinan PKI dan menempuh JALAN BARU yang belum sempat dilaksanakan sudah kebentur tembok, digilas oleh Pemerintah Sukarno-Hatta,  dan ikut main juga  kekuatan Amerika Serikat yang di seluruh dunia sedang merebut wilayah pengaruh dengan Uni Sovyet.

Sebetulnya apa yang dinamakan JALAN BARU itu masih merupakan JALAN LAMA yang terlepas dari analisa kongkrit atas situasi kongkrit masyarakat Indonesia, masih merupakan garis politik yang dicetak di luar negeri dan direstui oleh Stalin. Yang namanya JALAN BARU sebetulnya adalah JALAN Lenisme dan Stalinisme….. adalah bagian dari revolusi proletar yang akan membikin Indonesia menjadi Negara satelit dari Uni Sovyet.

Setelah 1951, Indonesia sudah berada dalam situasi kongkrit yang berbeda dgn 1945-1950, sudah tidak ada situasi revolusioner lagi, sudah tidak perlu menyelesaikan Revolusi Agustus sampai ke-akar2nya, sudah tidak membutuhkan partai revolusioner yang bertujuan merebut kekuasaan negara.

Indonesia sudah merdeka, sudah mendirikan pemerintahannya sendiri, kolonialisme sudah tamat riwayatnya kecuali di Irian Barat. Yang dibutuhkan oleh Indonesia adalah pembangunan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya.

Setelah Perang Dunia ke-2 berakhir, 2 negara super power AS-Uni Sovyet,  terus menerus memperluas pengaruh kekuatannya di seluruh peloksok dunia, melakukan kup-kounter kup di berbagai negeri.

Yang akhirnya melahirkan dua kubuh raksasa, Kubuh Sosialis dan Kubuh Kapitalis Barat.  
 
Tahun 1951, dibawah pimpinan Aidit-Lukman-Nyoto PKI bangkit kembali.
Ciri utama dari Aidit dkk ini adalah “pengetahuan teori”  MLnya yang sangat menonjol ketika itu,  berhasil membikin kader2 PKI yang masih hidup merasa mereka,  Aidit dkk adalah juru selamat yang lihay teori MLnya yang dapat membawa PKI dari satu kemenangan ke arah kemenangan lainnya.  Aidit sendiri  sebetulnya masih meneruskan JALAN BARU yang dikira gagal karena belum sempat dilaksanakan oleh Musso dkk, jadi sebetulnya masih menjalankan garis politik yang dicetak di Moskow dan Peking. Inilah sumber dari dogmatisme Aidit dkk, yang merasa Moskow dan Peking  lebih paham soal2 Indonesia ketimbang orang2 yang berjuang di Indonesia itu sendiri. Pada 1953, Aidit menulis sebuah artikel yang berjudul《Jalan Mao Tjetung adalah jalan revolusi Indonesia》 inilah yang kemudian menjadi dasar teori Aidit yang melahirkan MIRI(Masyarakat Indonesia dan Revolusi Indonesia) dan MANIPOL(Manifesto Politik). Di sini, Aidit dkk mulai melepaskan diri dari garis Moskow, mulai berkiblat ke garis Peking, karena melihat lebih banyak persamaan antara Indonesia dgn Tiongkok, ketimbang Indonesia dengan Russia. Ada kemajuan, namun, tetap belum samasekali melepaskan kesalahan fatal dogmatisme yang menjiplak pengalaman negeri lain.



APA  JALAN  MAO TJETUNG  ITU ?


Secara ringkas, yang disebut jalan Mau Tjetung adalah jalan REVOLUSI AGRARIA DARI DESA KEPUNG KOTA.

Adalah jalan revolusi bersenjata dibawah pimpinan Partai Komunis, yang mengibarkan tinggi2 TRIPANJI Partai, yakni adanya satu partai yang dibimbing oleh Marxisme Leninisme yang berdisiplin baja, yang memiliki kekuatan bersenjata yang akan menghancurkan semua lawan2nya, yang memiliki front persatuan yang luas dibawah pimpinan proletariat (baca : pimpinan PKI)

Jalan Mao Tjetung ini sudah dipersiapkan sejak Aidit memegang tapuk pimpinan PKI pada 1951, diperkuat dengan tulisan DN Aidit pada 1953, dan disistimatiskan dalam artikel《Masyarakat Indonesia dan Revolusi Indonesia》.

Karena situasi Indonesia ketika itu masih memungkinkan ikut pemilu,  maka PKI telah mengeluarkan teori MKTBPnya sebagai tabir asap untuk mempersiapkan revolusi agrarianya, jika situasi sudah matang.

Dalam MKTBP. telah dirumuskan perlunya bekerja dalam angkatan bersenjata musuh, membina perwira2 dan prajurit2 progresif agar simpati kepada PKI, dan terakhir menarik mereka menjadi anggota PKI, membentuk fraksi PKI dalam ABRI, untuk digunakan ketika revolusi agraria itu benar2 meletus. Pekerjaan rahasia ini dipimpin langsung oleh DN Aidit dengan biro khususnya yang terkenal itu.
Dibawah DN Aidit adalah Syam Kamaruzaman yang sudah mengaku bahwa dalang G30S adalah birokhusus PKI, oleh Mahmilub telah dijatuhi hukuman mati.

Dalam periode relatif damai antara 1951-1965, PKI berkembang menjadi Partai terbesar di Indonesia, dan terbesar di luar Kubuh Sosialis Uni Sovyet dan RRT. Sukses besar yang dicapai oleh PKI dibawah pimpinan DNA ini membikin PKI menjadi puas diri, sombong, dan  dianggapnya garis politiknya sudah tepat, sudah tak perlu diragukan lagi, sudah sesuai dengan Marxisme-Leninisme yang diterapkan dengan kondisi kongkrit Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa  PKI belum bisa melepaskan tali temali dengan GKI (Gerakan Komunis Internasional), belum bisa mengubah dirinya menjadi Partai Komunis nasionalis yang berakar di bumi persada Indonesia.

Demi mempertahankan apa yang mereka namakan memegang teguh prinsip2 fundamentil Marxisme-Leninisme, PKI mengibarkan tinggi2 panji anti revisionisme klasik (Bernstein dan Kautsky) maupun revisionisme modern (Krushyev)

Disinilah terletak titik kematian PKI, yang secara dogmatis. menjiplak mentah2 doktrin Lenin-Stalin dan Mao Tjetung, dipaksakan menjadi pedoman tertinggi untuk membimbing apa yang dinamakan Revolusi Nasional Demokratis Indonesia.


Mengapa PKI anti revisionisme?

PKI anti revisionisme, karena revisionisme dianggap mengkhianati proletariat, karena revisionisme mau menempuh jalan damai dan jalan parlementer,  karena revisionisme menentang jalan kekerasan bersenjata yg sedang secara diam2 dipersiapkan oleh PKI.

Kesalahan dogmatis yang paling menonjol adalah menjadikan Teori revolusi Mao Tjetung: 《MASYARAKAT TIONGKOK DAN REVOLUSI TIONGKOK》 sebagai teori revolusi Indonesia: 《MASYARAKAT INDONESIA DAN REVOLUSI INDONESIA》.

Yang lebih celaka, secara lihay, PKI berhasil menjadikan MIRI ini menjadi MANIPOL USDEK yang diterima oleh sidang MPRS menjadi GARIS BESAR HALUAN NEGARA INDONESIA.

Jadi Indonesia sudah menjadikan Fikiran Mao Tjetung sebagai pedoman tertingginya dalam bertindak. Manipol Usdek sebetulnya adalah Fikiran Mao Tjetung yang diterapkan dengan “kondisi kongkrit” (dalam tanda teng teng) masyarakat Indonesia.

Dibawah bimbingan GBHN Manipol Usdek, Indonesia bergeser semakin ke kiri, semakin dekat dengan kubuh Sosialis, semakin anti Amerika Serikat yang menjadi kepala dari kubuh Kapitalis. Semakin meninggalkan politikluarnegeri yang bebas dan aktif, semakin meninggalkan politik Non Bloknya.

Ada ungkapan populer ketika itu, POLITIK KE KIRI PERUT KE KANAN.
Artinya Politik Indonesia semakin bergeser ke kiri, perut rakyat semakin lapar.

Perekonomian Indonesia semakin amburadul. Karena GBHN yang menjiplak pengalaman Tiongkok. Yang di Tiongkoknya sendiripun akhirnya terbongkar setelah Teng Siao Ping berkuasa pada `1979. Bahwa politik berdikari se-mata2, politik anti imperialis se-mata2,  adalah politik ultra kiri yang membikin Ekonomi Negara menjadi merosot dan hancur.

Berdikari dalam ekonomi tidak boleh dipertentangkan dgn anti penanaman modal asing. Terhadap imperialisme harus dilakukan politik BERSATU DAN BERJUANG, dengan prinsip adil, menguntungkan dan tahu batas.

Maka itu, RRT sangat kegirangan sekali, memiliki sekutu yang kuat yang setia kepada FMTT (Fikiran Mao Tje Tung). Sampai2 Aidit diangkat menjadi anggota kehormatan Academi Sinica, atas jasanya yang besar yang katanya secara kreatif meng-Indonesiakan Marxisme Leninisme. Sebetulnya telah meng-Indonesiakan Fikiran Mao Tjetung

In satu bukti yang tidak terbantahkan, bahwa PKI memang mempersiapkan jalan kekerasan bersenjata kayak Mao Tje Tung untuk mencapai kekuasaannya secara menyeluruh di bumi Indonesia.

Sebaliknya Blok USA menjadi ketakutan melihat Indonesia dari tahun ke tahun merapatkan dirinya ke blok Sosialis, khususnya kepada RRT.

Semua politik2 nasional Indonesia pada 1959-1965 ditetapkan dengan berpedoman kepada Manipol Usdek yang menjiplak teori Mao pada 1937-1945.  Mao menjadikan Jepang sebagai musuh utama, Indonesiapun ikut2an menjadikan imperialis AS sebagai musuh utama.  Melakukan serentetan politik ultra kiri yang terlepas dari kepentingan fundamentil bangsa Indonesia, secara sukarela meninggalkan politik non Blok, menyeret Indonesia kedalam Blok Sosialis, dengan membikin Ganefo, merencanakan Conefo, mengusir Peace Corps USA, melarang film USA, mendirikan poros Pyongyang-Peking-Hanoi-Pnompehn-Jakarta yang anti USA. Keluar dari PBB, keluar dari Olympiade dlsb yang disambut dengan gembira oleh RRT, tapi dirasakan sangat menyedihkan oleh mayoritas rakyat Indonesia yang cinta damai, dan mau bersikap netral dan pertarungan antara 2 negara super power USA versus Uni Sovyet.

Politik konfrontasi dgn negara tetangga Malaysia, juga lahir dari Manipol yang anti imperialis, karena Malaysia dianggap sebagai antek Nekolim (Neo Kolonialisme dan Imperialisme)

Politik2 ultra kiri dari Indonesia pada awal tahun 60-an bersumber dari dogmatisme yang ditrapkan oleh Aidit , mengira sukses yang dicapai oleh Mao Tjetung dalam merebut kekuasaan politik di Tiongkok, bisa dilaksanakan juga di Indonesia.

Pada 1962, PKI telah melakukan riset ilmiah ke pedesaan Indonesia, dgn bimbingan teori Mao Tjetung 《Laporan Gerakan Tani di Hunan》 yg ditulis pada 1926.

Di Tiongkok, Mao Tjetung adalah biangkeladi yang merusak front persatuan dgn KMT, yang pada 1926-1927sedang hebat2nya melakukan  perang ekspedisi ke Utara untuk membasmi raja perang di Peking.  Mao Tjetung menggerakan kaum tani di Hunan untuk mengganyang tuan tanah, sehingga tuan tanah yg banyak wakil2nya dalam Kuo Min Tang menjadi marah dan menganggap Mao Tjetung menikam mereka dari belakang. Ini latar belakang Peristiwa 12 April 1927 di Shanghai, dimana akhirnya Chiang Kai Sek melakukan pembersihan thd anggota2 PKT, dan menjatuhkan hukuman mati kepada anggota2 PKT yang sedang siap2 merebut pimpinan revolusi nasional Tiongkok.

PKI meniru pengalaman Tiongkok ini, pada tahun2 1963 s/d 1965, para anggota dan kader2nya diwajibkan mempelajari 《Laporan Gerakan Tani di Hunan》 sebagai teori pembimbing PKI untuk melakukan aksi sefihak di pedesaan, sebagai ide pembimbing buat PKI melaksanakan semboyan ganyang 7 setan desa, yang akhirnya jadi boomerang yang mengubur PKI.

Pada tahun 1965, PKI unjuk gigi, pamer kekuatan dalam pesta ULTAH ke-45nya, seluruh Indonesia, terutama di Jakarta Raya, Jawa Tengah dan Jawa Timur, berkibar panji2 merah dan palu arit. Orang yang tidak paham politik mengira PKI sudah berkuasa seperti di RRT dan Negara Komunis lainnya.

Surat kabar PKI terus menerus meniupkan seruan: “Tingkatkan situasi revolusioner sampai ke puncaknya: ,”Ganyang 3 setan kota”, “Ganyang 7 setan desa”.

Yang dimaksud dengan setan kota dan setan desa adalah menjiplak pengalaman Mao Tjetung , yang mengatakan harus membasmi 3 bukit setan (Tuan Tanah, Kabir dan Komprador.) Karena 3 Gunung Setan ini katanya telah membikin Tiongkok menjadi miskin dan sengsara, membikin Tiongkok menjadi sapi perahan imperialisme.

Indonesia menjadi terpecahbelah menjadi dua kubuh Komunis dan anti Komunis, karena semua yang tidak pro Komunis didorong masuk kedalam barisan setan kota dan setan desa

Kontradiksi antara  yang merasa cuma dirinya saja manusia dengan yang diberi cap 10 setan menjadi menajam, inilah akar permasalahannya pertentangan yang  sangat meruncing antara PKI dengan AD. Yang membikin AD merasa PKI harus dilenyapkan dari Indonesia.

Semua politik2 PKI ini tidak bertolak dari kenyataan konkrit  masyarakat Indonesia,  PKI menciptakan musuh2nya sendiri tanpa analisa konkrit atas situasi konkrit.  PKI memaksakan kaum buruh dan kaum tani serta ormas revolusioner kiri melancarkan offensif revolusioner kepada yang disebut setan2 itu. Inilah akibat dari DOGMATISME secara teori yang diwujudkan kedalam politik praktis yang ultra kiri. Mengapa saya katakan ultra kiri, sebab PKI cuma dibibirnya doang meneriakkan NASAKOM BERSATU, dalam prakteknya merusak persatuan Nasakom itu sendiri, sebab dalam Nasakom terdapat sejumlah besar (mayoritas) 10 setan yang mau diganyang itu. Ingin buru2 menang, memaksakan idenya kepada orang lain.

Sengaja atau tidak disengaja PKI telah menjadikan sahabat sebagai musuh, ini adalah politik avonturisme yang terbukti telah membikin tamat riwayat PKI itu sendiri. Orang2 yang ikut melakukan pembunuhan sadis pada 1965-1966, semuanya adalah bekas sahabat2 PKI yang termasuk Kaum Nasionalis dan Kaum Agama yang perlu dipersatukan itu, yang oleh PKI dicap sebagai 10 setan kota/desa.

Ada yang mengatakan bahwa G30S dicetuskan oleh Biro Khusus PKI yang diketuai oleh Aidit sendiri. Biro khusus adalah biro yang sangat tinggi konspirasinya, dari jajaran tinggi PKI cuma Aidit saja yang mengetahuinya, Aidit bertanggung jawab kepada PB CCPKI. Ini juga merupakan wujud dogmatisme menjiplak pengalaman Partai Sekawan.

Biro Khusus ini bukan ciptaan Aidit, melainkan menjiplak pengalaman Lenin dan Mao Tjetung, yang juga memiliki biro khusus, yang menanam kader2 kepercayaannya di Angkatan Bersenjata Tsar Rusia dan Kuo Min Tang.

Biro khusus PKI,  yang mencetuskan G30S, samasekali tidak dimengerti oleh mayoritas kader2 dan anggota PKI itu sendiri, yang sebelumnya sudah diberi info atau instruksi, bahwa PKI tidak akan mukul duluan, tetapi jika dipukul (pada 5 Oktober 1965), PKI akan bangkit berlawan. Bagaimana berlawannya juga tidak diketahui oleh para kader apalagi oleh 20 juta pengikut PKI itu, maka semuanya jadi penonton suatu drama yang dikira masalah intern AD. , tidak tahu apa yang mesti diperbuat setelah G30S, satu2nya jalan cuma menunggu “penyelesaian politik”: Sukarno yang tak kunjung tiba, akhirnya satu  persatu diciduk dan masuk kerangkeng besi selama ber- tahun2,  serta mengalami segala penyiksaan biadab dari setan2 desa dan setan2 kota, ratusan ribu atau konon kabarnya 3 juta yang dibantai secara biadab oleh 10 setan desa/kota itu.

Semua kader dan anggota PKI menjadi kebingungan melihat kenyataan, PKI telah mukul duluan, (buka dan PB CC PKI mengeluarkan statement ttg 2 Oktober 1965,  yang  isinya mendukung bukannya mengutuk!) G30S.

G30S adalah puncak politik ultra kiri dari PKI, membantai 7 perwira tinggi AD, memberi alasan kuat kepada lawan2 politiknya untuk membasmi PKI.

Bung Karno menentang G30S, sebab G30S membantai perwira tinggi kesayangannya, sebab G30S mengangkat dirinya menjadi penguasa baru di Indonesia, yang berarti menggulingkan kekuasaan beliau.

G30S hakekatnya adalah gerakan kontra revolusi yang berjubah revolusi.

Setelah G30S meletus, karena Bung Karno menentang G30S dan memerintahkan gencatan senjata, Aidit cs menjadi kebingungan dan lari ngiprit ke Jawa Tengah (basis PKI ketika itu), Politbiro CC PKI mengeluarkan instruksi agar semua anggotanya jangan terprovokasi, menunggu penyelesaian politik dari Bung Karno. Inilah yang menjadi penyebab banyak anggota dan simpatisan PKI yang tanpa perlawanan apa2 ditangkap dan dibunuh oleh lawan2nya.

Setelah PKI dihantam habis2an. Sisa2 pimpinannya berkumpul dan membikin apa yang dinamakan KOK, Kritik Oto Kritik, kemudian lebih dikenal dengan nama  OKPB (Oto Kritik Polit Biro CC PKI 1966). Dokumen bersejarah ini, bukan saja tidak mampu menyelamatkan PKI dari kehancuran total, melainkan membikin PKI semakin cepat  tamat riwayatnya untuk se-lama2nya di bumi Indonesia. sebab mereka telah menjadikan Fikiran Mao Tjetung (sayap ultra kiri dari Marxisme Leninisme) menjadi puncak tertinggi Marxisme-Leninisme, mereka meniru pemberontakan tani Hunan yg dipimpin oleh Mao Tjetung, menjiplak teori perang agraria dari desa kepung kota Mao Tjetung, melakukan pemberontakan Blitar Selatan dan Kalimantan Barat. Yang merupakan kelanjutan avonturisme kiri dari sisa2 PKI yang masih ada. Mereka cuma melihat kemiripan situasi Tiongkok pada 1927, dengan situasi Indonesia pada 1965, tidak melihat perbedaannya yang hakiki.



Apa perbedaannya yang hakiki?

1) 1927, Sun Yat Sen sudah meninggal dunia, jadi tak ada faktor Bapak Negara yang gandrung front persatuan.

2) 1965, Sukarno masih hidup, ini yang membikin PKI berilusi bapak Negara masih bisa mengatasi situasi, melakukan penyelesaian politik, mendamaikan meskipun untuk sementara, konflik terbuka antara PKI dengan AD.

3) Penghisapan tuan tanah feodal Tiongkok terkenal sangat kejam, jadi mudah membangkitkan kaum tani untuk berontak, karena sudah berada di jurang kelaparan dan kematian. Jika tidak berontak akan mati kelaparan, jika berontak masih ada harapan untuk hidup.

4) Penghisapan tuan tanah feodal Indonesia relatif tidak sekejam di Tiongkok, kemudian tanah Indonesia lebih subur ketimbang di Tiongkok, jadi sangat sulit membangkitkan kaum tani untuk berontak melawan tuan tanah. Kaum tani Indonesia tidak menghadapi bahaya mati kelaparan dan mati kedinginan seperti di Tiongkok
.
5) Yang sangat kurang dipelajari adalah: PKT sendiri, jika tidak ada agresi Jepang ke Tiongkok, pada 1936 sudah dimusnahkan oleh KMTnya Chiang Kai Shek, Mao Tjetung berterima kasih kepada Tentara agresor Jepang, ini diucapkan secara terbuka dalam pertemuan antara Mao dgn tamu2 Jepang setelah RRT berdiri.

6) Jadi, andaikata PKI pada awal Oktober 1965 melakukan perlawanan kepada Angkatan Darat, tetap akhirnya pasti dikalahkan, karena  Indonesia tidak ada agresi militer imperialis kaya di Tiongkok pada 1931. PKI tidak mungkin memobilisasi rakyat Indonesia untuk mengusir AD dari Indonesia, karena AD bukan tentara agresor.

3 juta yang dibantai secara biadab, 20 juta yg hidup sebagai warganegara kelas kambing, adalah akibat kesalahan dogmatis dari pimpinan PKI, yang main2 dgn api revolusi, yang akhirnya bukan saja membakar dirinya sendiri, juga membakar para anggota dan simpatisannya sendiri.

PKI ibarat sebuah bis umum yang penuh sesak dengan penumpangnya, dikemudikan oleh supir yang main seradak seruduk tanpa mengindahkan peraturan lalu lintas, menganggap semakin kiri semakin revolusioner dan semakin cepat mencapai kota tujuannya, ketika melintasi pegunungan yang penuh dengan JURANG supirnya terus meningkatkan kecepatannya, dan bisnya terus bergeser ke kiri, ke kiri,……Sudah barang tentu bis ini akhirnya nyemplung ke jurang, baik supir maupun penumpangnya mati semua.  Inilah perumpamaan yang cocok untuk PKI yang dipimpin oleh Aidit, yang melakukan politik avonturisme ultra kiri, menjadikan Amerika Serikat sebagai musuh utama, menjadikan kontradiksi antara rakyat Indonesia dengan Amerika menjadi kontradiksi pokok, sebagai tugas nomer satu untuk diselesaikan, namun dia cuma mulutnya saja ingin bersatu dengan seluruh kekuatan nasional, dalam prakteknya menjegal Nasakom, melontarkan gagasan Ganyang 3 setan kota dan ganyang 7 setan desa, melontarkan semboyan mempersatukan seluruh kekuatan nasional yang revolusioner untuk melawan musuh yang  ditakuti oleh Uni Sovyet. Pada hakekatnya menjadikan PKI dan Indonesia menjadi umpan peluru Uni Sovyet melawan USA.

Apa arti dari kekuatan yang revolusioner?  Kekuatan revolusioner selamanya merupakan m i n o r i t a s dari seluruh penduduk di negara manapun di dunia!

Mempersatukan seluruh kekuatan revolusioner berarti mempersatukan minoritas!!! Baca sekali lagi!!! Berarti  MEMPERSATUKAN SEGELINTIR RAKYAT INDONESIA. sebab mayoritas rakyat Indonesia bersifat alon alon asal kelakon, mayoritas rakyat Indonesia tidak membutuhkan revolusi, melainkan membutuhkan nasi.  Setelah 1951 yang belum selesai bukannya Revolusi Agustus 45, melainkan pembangunan nasional untuk meningkatkan sandang pangan !!!!!!!

Itulah sebabnya PKI dengan cepat bisa dibasmi oleh kekuatan kanan yang mendapat bantuan dari CIA.  Sebab PKI sebenarnya sudah terisolasi dari mayoritas rakyat Indonesia, mayoritas rakyat Indonesia semuanya menjadi penonton dalam pembunuhan sadis pada 1965-1966, hal ini berbeda sekali dengan 1926 dan 1948, dimana PKI sekalipun sudah dipukul, masih ada kesempatan bangkit lagi.  Setelah 1968, seluruh kekuatan PKI sudah porak poranda, sisa2nya tidak mampu bangkit kembali, rakyat sudah tidak percaya kepada demagogi Komunisme yang cuma mendatangkan kesengsaraan dan kemelaratan, ter-lebih2 setelah hancurnya Uni Sovyet, Eropa Timur dan perubahan politik yang drastis di RRT, sisa2 PKI yang cuma ratusan di RRT (menerima suaka politik setelah G30S) juga akhirnya membubarkan dirinya, PKT tidak mungkin mengakui eksistensinya sebagai Partai Sekawan lagi, karena RRT mau memulihkan hubungan diplomatik dengan Indonesia.  Itulah nasib sebuah Partai yang tidak berakar di bumi kelahirannya sendiri, yang menjadikan teori revolusioner Russia dan Tiongkok menjadi teori Partainya untuk membikin garis politiknya, garis politik yang terlepas dari situasi kongkrit masyarakat Indonesia. Apalagi kini terbukti, bukan saja untuk Indonesia, juga untuk yang dinamakan blok Sosialis yang dikepalai oleh Uni Sovyet, apa yang dinamakan Marxisme-Leninisme akhirnya menjadi pembunuh pemerintah di sana. Rakyat Uni Sovyet dan Eropa Timur, rakyat Tiongkok kian lapar dan melarat, baru mengalami perubahan nasib, setelah Marxisme-Leninisme DIREVISI SECARA BESAR2AN.

Ditulis oleh : Thio Keng Bouw, Hongkong 19 April 2008.
Diperbaiki pada 14 Mei 2008.

Jika anda berbeda pendapat dgn saya, silahkan tulis perbedaannya, langsung kepada alamat : qingmaozhang@ymail.com  Terimakasih.



TAMBAHAN:

Apakah semua revolusi adalah progresif?

Pada abad ke-20, ada sementara orang yang merasa bangga jika disebut kaum revolusioner, apalagi bisa terjun ke dalam pekerjaan revolusi itu sendiri. Sebab merasa dirinya adalah tergolong orang progresif, orang yang maju, yang tidak mementingkan diri sendiri, bersedia mengorban jiwanya untuk kepentingan revolusi, kepentingan orang miskin. Kepentingan nusa dan bangsa.

Namun setelah revolusi mengalami kegagalan, telah menelan korban rakyat tak berdosa ber-juta2 jumlahnya, membikin banyak yang berfikir, kenapa bisa begitu?  Apakah karena ada kesalahan strategi dan taktik dari partai revolusioner, atau karena apa?

Menurut saya, dalam abad ke19, 20 dan 21,  semua revolusi yang bertujuan  menghancurkan feodalisme dan membangun kapitalisme adalah progresif.
Ambil contoh Revolusi 1911 yang dipimpin oleh Dr Sun Yat Sen,  Revolusi Agustus 1945 yg dipimpin oleh Soekarno dan Hatta yang bertujuan mengubur kolonialisme Belanda yang menjajah Indonesia, sebab kolonialisme bersatu dgn feodalisme di bumi Indonesia. Jadi revolusi Agustus 45 itu sendiri berwatak revolusi nasional demokratis, bersifat anti kolonialisme dan anti feodalisme.

Namun Revolusi yang digembar-gemborkan oleh PKI, yang menjiplak pengalaman Tiongkok, pengalaman Mao Tjetung, yang tujuan akhirnya mau menghancurkan kapitalisme, mendirikan diktatur proletariat dan negara Sosialis, adalah reaksioner, adalah merevisi ajaran Karl Marx tentang sejarah perkembangan masyarakat.

Dari segi ini, kita dapat menyimpulkan, bahwa PKI cuma dimulutnya saja bilang partai revolusioner, sebetulnya PKI adalah Partai Reaksioner yang mau membangun Sosialisme utopi, yang sebenarnya adalah kapitalisme negara yang dikuasai oleh PKI.

Mao Tjetung telah melakukan kesalahan yang serius pada 1957 membasmi kapitalisme, mendirikan diktatur proletariat.  Akhirnya pada tahun 1976, Tiongkok dibikin amburadul perekonomiannya, rakyat menderita miskin papa. Jika Teng Siao Ping tidak secara drastis mengkoreksi kesalahan Mao Tjetung
menghidupkan kembali kapitalisme di Tiongkok, niscaya PKT sudah masuk museum sejarah.

Jaman sekarang adalah jaman pertumbuhan kapitalisme, siapa yang mau mengubur kapitalisme berarti bunuh diri, berarti reaksioner, berarti menghancurkan ekonomi negaranya sendiri. Kapitalisme adalah mewakili hubungan produksi yang progesif, lebih maju ketimbang feodalisme.  

Sosialisme cuma teori di atas kertas, tidak ada satu negarapun di dunia, yang sudah memenuhi syarat untuk masuk ke masyarakat Sosialisme.

Segi2 negatif dari kapitalisme, penghisapan yang terlalu kejam, harus dilawan, tapi cara melawannya harus dgn jalan damai, jalan parlementer, seperti yang dilakukan oleh parpol sosial demokrat di Eropa Barat, seperti yang sedang dilakukan oleh burjuasi nasional di Tiongkok dewasa ini, yang ramai2 masuk PKT, dan berjuang di dalam PKT itu sendiri.

Kapitalisme nasional di Indonesia masih sangat muda usianya, masih sangat lemah kekuatannya, di luar menderita penghisapan dari kapital monopoli asing, yang melalui globalisasi mengambil laba yg sangat tinggi, di dalam negeri menghadapi kapitalis birokrat dan komprador, yang menguasai perekonomian bangsa Indonesia.  Mayoritas rakyat yg tergolong golongan akar rumput masih hidup di garis kemiskinan, sedang menuntut perbaikan nasib, baru2 ini sedang menuntut turunnya harga BBM, yang dirasakan membikin tambah miskin golongan akar rumput.

Rakyat Indonesia harus berjuang dibawah pimpinan burjuasi nasional, melalui jalan damai, jalan parlementer, dalam jangka waktu panjang setapak demi setapak merebut kemenangan.

Se-kali2 jangan tertipu oleh bualan kaum ektremis yang mau menggunakan jalan revolusi, jalan kekerasan bersenjata untuk menggulingkan pemerintah yang sah, mendirikan kekuasaan rakyat yg dipimpin oleh proletariat segala macem.  Siapa yang tertipu lalu menempuh jalan revolusi, pasti akan menempuh jalan kematian seperti yg dulu ditempuh oleh PKI.  Yang pasti akan melahirkan musibah nasional ke-dua yang menyeret korban nyawa jutaan manusia lagi.

Dewasa ini, siapa yang mencetuskan revolusi di Indonesia berarti mencetuskan PERANG SAUDARA, PERANG SALING BANTAI ANTARA SESAMA BANGSA INDONESIA.

Cuma Burjuasi nasional yang mampu mengalahkan kabir dan komprador dalam perjuangan jalan damai (jalan parlementer) jangka panjang.  Proletariat, miskin kota, petani semuanya tidak mungkin bisa memimpin perjuangan ini.


PROBLIM UNTUK DIDISKUSIKAN:


1. Apakah betul PKI telah menjiplak pengalaman Mao Tjetung, baik secara teori maupun secara praktek?

2. Setelah penyerahan kedaulatan, sejak 1 Januari 1950, Indonesia memasuki periode revolusi belum selesai atau periode memulai pembangunan ekonomi?

3. Mengapa PKI merumuskan bahwa Revolusi Agustus 1945 sudah gagal?

4. Mengapa PKI bisa berkembang menjadi partai yang jumlah  anggotanya terbesar ketiga di luar kubuh Sosialis?

5. Mengapa PKI paling gigih membela Manipol?  Apa hakekat dari Manipol itu? Betulkah Manipol adalah Fikiran Mao Tjetung yang di-Indonesiakan?

6. Apakah politik Indonesia yang keluar dari PBB dan keluar dari Olympiade adalah tepat? Menguntungkan atau merugikan Indonesia?

7. Apa itu Gerakan Nefo dan Gerakan Non Blok ? Di mana persamaan dan perbedaannya?

8. Apakah hakekat dari riset tani yang dilakukan oleh PKI pada 1962?

9. Mengapa PKI paling gigih dalam perjuangan untuk membubarkan Partai Murba,  dimana letak perbedaan yang hakiki antara PKI dengan Murba?

10. Mengapa PKI paling gigi dalam perjuangannya untuk membubarkan Manikebu”

11. . Apakah politik konfrontasi dengan Malaysia itu tepat?

12 Apakah menetapkan kontradiksi pokok dgn imperialis Amerika Serikat adalah tepat?

13. Apakah politik Ganyang 3 setan Kota dan 7 setan desa sesuai dgn Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika?

14. Apakah membentuk poros Jakarta-Pnom Phen-Hanoi-Peking-Pyongyang, yang mempersatukan kekuatan di Asia untuk melawan SEATO dan melawan Amerika Serikat itu menguntungkan Indonesia?

15. Apakah hakekat dari tingkatkan ofensif revolusioner sampai ke puncaknya
yang diajukan oleh PKI pada 1965 itu?

16. Sebelum G30S meletus, mengapa diadakan gerakan belajar tulisan Lenin 《Tesis April》 dan 《Negara dan Revolusi》, apakah gerakan ini bertujuan sebagai persiapan ideologi buat para kader PKI untuk membikin kup istana a la revolusi Oktober 1917 di Russia?

17. Dalam abad ke-19, 20 dan 21, apakah suatu revolusi yang bertujuan mengubur kapitalisme itu adalah progresif atau reaksioner?

18. Mengapa PKI yang tadinya memutuskan tidak akan mukul duluan, tiba2 berubah menjadi mukul duluan?

19. Mengapa PKI mendukung G30S? Mengapa Ismail Bakri, sekretaris I PKI CDB Jawa Barat mengutuk G30S, dan yang pertama membubarkan PKI (Cuma di Jawa Barat yg dikuasainya)?

20. Mengapa PKI mengeluarkan statement 2 Oktober 1965 , menyeruhkan agar para anggotanya jangan terprovokasi?

Nah sekian dulu problim2 dari saya, yang jika dibahas dan dijawab secara jujur, maka kita akan berkesimpulan, G30S memang didalangi oleh PKI, bahwa PKI sudah sejak 1951 mempersiapkan publik opini untuk menghalalkan rencana jahatnya menggulingkan pemerintah Indonesia, mendirikan diktatur proletariat di Indonesia seperti di Russia dan Tiongkok. Maka kehancuran PKI sudah merupakan akibat dari kesalahan dogmatisme dan avonturisme dari PKI sendiri.

Siapa yang bersikap TUBIBU (tuli, bisu dan buta) terhadap problim2 itu, berarti belaga pilon terhadap dosa2 PKI, berusaha menutupi dosa2 PKI, berusaha melemparkan tanggungjawab korban 3 juta manusia pada 1965-66 itu ke fihak lawan2 politiknya.



【第三十二集結束】

【請續看下一集】





ymchen

文章數 : 667
注冊日期 : 2012-11-08

回頂端 向下

回頂端


 
這個論壇的權限:
無法 在這個版面回復文章