公用欄目


Join the forum, it's quick and easy

公用欄目

TKB: SD di HK(33)【代貼】

向下

TKB: SD di HK(33)【代貼】 Empty TKB: SD di HK(33)【代貼】

發表  ymchen 18.06.15 7:58


【代貼】

SUKA DUKA DI HONGKONG-Revisi
(在香港的苦與樂-修訂版)






Bagian ke-4 (2008 -2014)


SUKA DUKA DI HONGKONG. (2009-Revisi

(Seri ke-33)

Penulis : Thio Keng Bou (張慶茂)
(Mei 2015)



(1) Kegiatan Musik di Hoa Da


Atas dukungan moril dan materil dari Li Bao Tian dan Chen Bing Huang dari angkatan 54 Ba Zhong dan angkatan 61 Ba Zhong, setiap bulan sekali saya adakan kegiatan musik yang tidak dipungut uang ticket, sebab ongkos minimal untuk sewa tempat sudah saya terima dari Li Bao Tian dan Chen Bing Huang, dengan demikian para penggemar musik dan penggemar karaoke bisa datang ke situ untuk menikmati musik dan bisa juga melantangkan suara merdunya baik dengan sistim karaoke, masing2 bawa CD atau DVD kegemarannya, atau minta saya iringi dengan piano atau One Man Orchestra.

Inilah surat selebaran yang saya cetak dan sebarkan di banyak tempat:


ONE MAN BAND , PIANO SOLO & ONE MAN ORCHESTRA
Oleh :  THIO KENG BOUW (Pianist/Komponist)


Piano / KEYBOARD PERFORMANCE,    KARAOKE,
  BALLROOM DANCE,    axophone solo


Tanggal : Tiap minggu ketiga dari tiap bulan
Waktu: Jam 2.00 – 5.00 siang  ( Sebulan sekali, setahun 12 kali)
Tempat: 5th Floor, 552 Nathan Road, Kowloon, Lung Ma Mansion, Aula Alumny Association Hoa Qiao University (Gate A2 dari setasiun MTR Yau Ma Tei)
Entrance Fee : Free Of Charge


Menyambut hangat pianis, pemusik dan penyanyi Indonesia untuk ambil bagian dalam Recital ini.  

Thio Keng Bouw siap mengiringi para audiens yg ingin melantangkan suara merdunya..


Lagu2 yang diperdengarkan dalam Recital ini dan yang sudah direkam jadi CD a.l.:

Selendang Sutera, Bengawan Solo, Bandar Jakarta, Rayuan Pulau Kelapa, Hallo2 Bandung, Butet, Sing Sing So, Perahu Laju ,Lenggang Kangkung, Ole2 Bandung, Gunung Salahutu, Waktu Potong Padi, Aryati, Sarinande,Rindu Lukisan, Rek Ayo Rek,  Nyiur Hijau, Ole Sioh,  Burung Kakatua, Soleram, Kole2, Papaya Chacha,  Ayo Mama, Bandung Selatan Di Waktu Malam, Sepasang Mata Bola, Dari Sabang Sampai Merauke, Kibarkanlah Benderaku, Satu Nusa Satu Bangsa,  Bagimu Negeri,  Garuda Pancasila, Hura2 Cincin, Sayang Kane  Pileuleuyan, O Ina Ni Keke, Pulau Bali, Maju Tak Gentar, Indonesia Pusaka, Gado2 Jakarta, Burung Ketilang, Naik2 Ke Puncak Gunung, Naik Delman, Lihat Kebunku, Jeruk Bali, Hidup Persahabatan Indonesia Tiongkok, Dayung Sampan, Saule, Neng Geulis, Kicir2,  Impian Semalam, Goro2 Ne, Buka Pintu, Waktu Hujan Sore2, Aek Sarulah, Na Sonang Do Hita Na Dua, Lisoi,  Cucak Rowo. Cingcang Keling, Pahlawan Bangsa, dll  Ballade Pour Adeline, Fur Elise, Rondo Ala Turca, My Way, Carmen, Santa Lucia,  O Sole Mio, La Paloma, I Cant Stop Loving You, Besame Mucho, Siboney, Brazil, Love Story,Skaters Waltz, Historia Un Amor,Quizas2, I Really Dont Want To Know,The Wedding, Seven Lonely Day,River Babylon, Spanish Eyes, La Spagnola. Te Quiero Di Jiste,Solamente Una Ves, Green Eyes,Maiden Prayer, Jamaica Farewell, Amor,  Red River Valley, Delilah, One Way Ticket, Take Me Home, Country Road,  Somewhere My Love, Unchained Melody, Beautiful Dreamer, Merry Widow Waltz, Danube Waves, Kathusya, Troika, Matinatta, Chiribiribin, Spring Song, Mozart Turkisch March, Around The World, Eternally, Melody In F, Do Re Mi, Ode Of Joy, Last Waltz, Quizas2, Green Eyes, The Wedding, God Father Theme etc   Ye Liang Tai Piao Wo De Sin, Tian Mi Mi, dan200 lebih lagu2 Indonesia, Tionghoa dan Barat.

ENQUIRE: Thio Keng Bouw :62836706

Sponsor : Li Bao Tian/Chen Bing Huang dari angkatan 54 dan 61 Ba Zhong



(2) ULANG TAHUN KE 64 NKRI DI HOA DA


Atas dukungan dan sumbangan uang dari Chen Bing Huang (2000 HKD), Li Bao Tian (2000 HKD), Seet Hong Hoa (900 HKD) dan Kosasih (900HKD), saya menyelenggarakan pesta kecil untuk memperingati hari ulang tahun ke 64 NKRI, pada tanggal 16 Agustus 2009 jam 2 sampai 6 sore.

Yang datang ada 78 orang, diantaranya termasuk penyanyi2 Chan Chang Hai, Chan King Wai, Wu An Ran, A Hon, Kosasih, Hoang Bi Hoan, Yang Shui Yang, Ye Siu Fang,Thung Kin Yan,Endah, Reli dan teman2nya.

Pemain saxophone Tan Jin On, pianis Danny, Diantara para undangan terdapat: Seet Hong Hoa dan isteri, Chen Bing Huang, Li Bao Tian dan isteri,Li Jian, Shi Neng Jin, Setu Pa Sen, Choi Ping Fuk, Joso, Ria Susanti, Chan Chung Tak dan lain2.

Makanannya sebagian dibeli kepada Chen Wen Hoa dari Ba Zong angkatan 58, pembuat makanan Indonesia rumahan, berupa nasi kuning, ayam goreng, lodeh, rendang ayam, sambel goreng kentang, pergedel, telor Bali.  Sebagian lag saya bikin di rumah dengan bantuan 3 orang TKW, berupa bakmi goreng, kerupuk udang,bubur kacang hijau, bubur kacang merah,  gado2, asinan Betawi, es buah2an, rujak buah2an. Pendek kata setiap tamu merasa puas sekali dengan uang ticket 50HKD, bisa makan dan minum se-puas2nya, bahkan yang pulang penghabisan masih bisa bawa pulang kerumah, sebab masih ada makan dan minuman yang lebih.

Sebelum acara dimulai, diperdengarkan lagu2 perjuangan tahun 40 dan 50-an seperti 《Dari Sabang Sampai Merauke》. 《Garuda Pancasila》, 《Berkibarlah Benderaku》, 《Rayuan Pulau Kelapa》, 《Halo2 bandung》, 《Bagimu Negeri》.《Satu Nusa Satu Bangsa》,《Maju Tak Gentar》, 《Indonesia Pusaka》 dan lain2.

Acara ditutup dengan lagu Gelang Sipaku Gelang dan Sayonara.


 photo ultah NKRI ke-64 811.jpg

Dari kiri : Chan Bing Huang, Thio Keng Bouw, Seet Hung Hua, Kosasih Kwee


 photo ultah NKRI ke-64 458.jpg

Penyanyi TKW Jawa Timur, Endah, tak tahu namanya dan Reli


 photo ultah NKRI ke-64 855.jpg

Kosasih Kwee (penyanyi alam) dan Tan Jin On (Saxophone)


 photo ultah NKRI ke-64 299.jpg

Chan Chang Hai dan Huang Bi Huan


 photo ultah NKRI ke-64 325.jpg

A Hon dan Chai Ho Ping dari angkatan 53 Ba Zhong


 photo ultah NKRI ke-64 606.jpg

Wu An Ran dari angkatan 64 Ba Zhong


 photo ultah NKRI ke-64 368.jpg

Li Pao Tian dan isteri serta Setu Pa Sen juga hadir dalam pertemuan ini.



(3) Pianis Chen Jie Fang meninggal setelah bedah jantung


Baru 3 tahun berkenalan dan bekerja sama dengan Chen Jie Fang, pianis kelahiran Semarang yang aktif dalam pergelaran musik di kalangan alumni asal Indonesia di Hongkong, tiba2 terdengar berita bahwa Chen Jie Fang telah meninggal dunia, setelah mengalami pembedahan jantungnya di rumah sakit Queen Elizabeth. Walaupun belum lama berkenalan, Chen Jie Fang sudah menjadi salah seorang sahabat karib saya di Hongkong, dan dia rajin datang ke pergelaran musik di Mirador Mansion, dan sering juga memberikan pertunjukan musik terbuka dengan gratis di Tsuen Wan Park, menghibur para peminat musik dan dansa kelahiran Indonesia yang banyak terdapat di daerah Tsuen Wan, dan ber-turut2 dua kali membantu saya dalam menghibur pertemuan gembira dari angkatan ke- 54 Ba Zhong. Saya sering ke rumahnya, dan juga sebaliknya diapun sering ke rumah saya. Dan kadang2 sayapun pergi melihat latihan musiknya di kawasan You Ma Tei, di kantor penyanyi Liu Fang yang menjadi penyanyi kebanggaan dari orkes musik Qiao Sheng,  saya berapa kali mau mengajarkan bagaimana menggunakan fungsi computer dari keyboardnya, agar dia bisa mengubah rumba style  ke chacha style  dan lain2 dengan sekejap mata, tapi sayang belum sempat belajar dia sudah jalan duluan.

Dia selalu hormat kepada saya, selalu memanggil saya Zhang Laose (Pak Guru Zhang), padahal usianya lebih tua, sebab dia merasa pengetahuan keyboardnya masih dibawah pengetahuan saya, dan saya sudah ber-tahun2 jadi guru piano dan keyboard, sedangkan dia cuma jadi pemain musik saja, dan belum pernah jadi guru musik. Dari Chen Jie Fang saya jadi berkenalan dengan sahabatnya sama2 asal Bondowoso, A-On namanya, nama lengkapnya adalah Chen An Ying. Chen An Ying atau A-On yang ahli dalam sound system, belakangan banyak sekali membantu saya dalam pergelaran musik maupun dalam mencetak CD musik., atas jasanya ini saya menghadiahkan sebuah keyboard kecil karena mendengar dia mau belajar keyboard, saya mempunyai banyak sekali keyboard, semuanya ada 6 buah dari berbagai model, kini masih ada 5 buah.



(4) Willy & His Hongkong Country Road Band


Sejak Alex Fung sangat sibuk dengan bisnisnya sebagai produser musik, maka tidak ada waktu lagi untuk mengiringi ayahnya untuk nyanyi seperti dulu lagi. Willie Fung tidak kehabisan akal, dia kumpulkan teman2 lamanya yang pernah bentuk band musik pada tahun 60-an di Hongkong, antaranya pemain keyboard Eddie Chu, pemain drum Antonio Wong. pemain gitar bass Joseph Poon, pemain gitar merangkap penyanyi Keith Liu, dan Willie Fung sendiri total 5 orang. Mereka berlima bersatu padu membentuk Hongkong Country Road Band, gotong royong menyewa tempat latihan di Mongkok seminggu sekali. Ketika sudah siap  untuk  memperkenalkan diri kepada masyarakat Hongkong,  mereka meminjam tempat untuk melakukan pertunjukan terbuka di Star Avenue Tsim Sha Tsui yang setiap hari ramai dikunjungi oleh para turis luar Hongkong maupun penduduk Hongkong sendiri.

Willie adalah sahabat karib saya, maka sayapun kerahkan teman2 saya yang suka main musik maupun yang suka mendengar musik untuk ramai2 menjadi supporters ke Star Avenue, memberi dorongan semangat kepada Band yang baru dibentuk ini. Memang tidak mengecewakan, setiap performance selalu penuh sesak dinikmati oleh para tamu yang diundang maupun yang kebetulan jalan2 ke situ, yang merupakan salah satu objek turis yang masuk dalam buku petunjuk turis Hongkong. Lagu2 yang dinyanyikan semuanya adalah lagu2 folk songs dan country song tahun 50-60 an, jadi cocok untuk yang berusia 50 tahun keatas, tapi kadang2 ada juga anak muda yang datang menikmatinya. Seperti lagu Take Me Home, Country Roads,  Fraulein,  You Cheating Heart, Jamaica Farewell, El Condor Pasa, I Cant Stop Loving You, Rhinestone Cowboy, Jambalaya,  Don’t Forget To Remember,  Street Of London,  Before The Nex Teardrop Fall, Leaving On A Jet Plane, Burung Kakatua dan lain2.

Teman2 saya yang datang yang saya masih ingat namanya antaranya, A Hon, Kosasih Kwek, Chen Jie Fang, Liu Fang, Ku Li Xia, Chen Bing Huang, Peng Yong Kai, Liu Tian Ni, Phan Han Xiu, Danny, Judy, Ting Xian,  Bobo, Cai Bing Fu, Chan King Wai, Liu Nan Fei, Pai Xiu Hoa, Xie Xiu Fang. Susana, Teng Yi Siu, Zhang Man Sen, Lin Pei De,Susanto, Theresa, Johny Hung, Tam Mei Lan,  Lo Fang Li, A-On, Yo Seng Kim, Tan Jin On, Lie Zhun Xian, Chan Chang Hai, Chan Ding Hoa, Lin Chang An, Ho Lai Swie, Loury Fong, Lau Pak Lung, Yang Shui Yang, Yang Ying Hui dan lain2. Pasti masih banyak yang datang, cuma saya tidak tahu, sebab tidak setiap performance dari Willie And His Band saya datang menikmatinya.



(5) Christmas Dancing & Singing Party di Tai Wai


Hari Natal tahun 2009 ini, saya bikin lagi Dancing and Singing Party, bekerjasama dengan Willie and His Hongkong Country Road Band.  Karcis saya jual 30 HKD seorang, terjual habis 200 lembar karcis.  Tempatnya di gedung pertemuan umum pemerintah Hongkong untuk wilayah Tai Wai, tak jauh dari rumah kediaman saya.  Tempat ini tidak dipungut uang sewa, semuanya diberikan dengan cuma2 oleh pemerintah Hongkong, untuk para penduduk Hongkong melakukan kegiatan kebudayaannya. Air condition, alat pengeras suara, kursi semuanya gratis. Ini adalah salah satu keungulan sistim kapitalis di Hongkong, uang keuntungan dari pemerintah, dikembalikan lagi kepada penduduk tetap Hongkong, untuk rekreasi, untuk pengobatan rumah sakit murah dan gratis.

Banyak teman2 baik saya juga ikut memberi sumbangan menyanyi, seperti  Chan Chang Hai, Chen Ching Wai. Qiu Che Li, Liu Tian Ni, Ho Lai Swie, Yo Seng Kim, dan A Hon. Di panggung para penyanyi melantangkan suara merdunya dengan irama rumba, chacha, waltz, jive, slow rock, samba, tango dan lain2, di ruang tengah, para penggemar dansa ballroom dan latin mengayunkan langkah gemulainya mengikuti irama musik dan para penyanyi. Pemain keyboardnya ada dua, saya dan Eddie Chu.  Untuk Hongkong Country Road Band, saya special sewa drum, dan pengeras suara khusus untuk gitar bass, drum, keyboard, dan gitar pengiring, sehingga merupakan band yang professional yang bagus suaranya untuk mengiringi dancing party, ini satu kemajuan buat saya dalam menyelenggarakan Dancing party, tentu harus mengeluarkan 3000 HKD untuk sewa pengeras suara khusus untuk band itu, disamping para pemain bandnya diberikan honorarium, 500 HKD tiap orangnya.

Salah satu kekurangan adalah, sebagian lagu yang dibawakan oleh Country Road Band ini ada yang tidak cocok untuk dansa, melainkan untuk musik hiburan, karena mereka memang bukan band yang khusus untuk mengiringi dansa ballroom dan latin yang standard, jadi tempo kecepatannya ada yang tidak cocok untuk dijadikan musik dansa, ini dikemukakan oleh para guru dansa yang kebetulan ikut dalam party ini. Mereka usulkan, lainkali kalau ada dancing party pakai musik band sebaiknya Thio Keng Bouw saja yang mengiringi dengan ONE MAN BAND dan ONE MAN ORCHESTRA, karena saya sangat paham tempo dan style musik nntuk ballroom dan latin dance  Willie adalah musician berpengalaman, memiliki suara yang bagus dan band yang kompak, tetapi mereka berpengalaman di bar2 atau night club, bukan dilapangan dansa standard untuk ball room dan latin.

Salah satu kekurangan dari Willie and his band adalah mereka semua tidak bisa dansa dan tidak pernah belajar musik untuk dansa yang standard. Saya sendiri sekalipun tidak suka dansa dan tidak bisa dansa, tetapi secara khusus mempelajari musik untuk dansa, membeli belasan CD musik untuk dansa untuk dipelajari cara2anya.



(6) Menjawab tulisan Tatyana Lukman di milis Gelora


Tatyana Lukman adalah puteri sulung dari wakil ketua CC PKI MH Lukman, ayahnya meninggal dalam pertempuran setelah G30S ketika mau ditangkap.

Tatyana Lukman adalah mahasiswa Indonesia di Peking, setelah RBKP pernah satu bangku sekolah dengan saya di Nan King, dia adalah anak yang cerdas otaknya, tapi agak sombong mungkin karena kedudukan ayahnya dalam jajaran tinggi PKI. Belakangan dia menikah dengan Lin Han Cai, sarjana hukum lulusan Universitas Pajajaran Bandung, setelah menikah, karena tidak betah bermukim di Tiongkok, mereka berdua pergi ke Kuba, dan diterima sebagai tamu kehormatan oleh Fidel Castro, kawan karib dari mendiang ayahnya. Fidelpun merasa bangga bisa menampung  sebagian mantan anggota PKI yang terhalang pulang ke Indonesia, sebab mayoritas mutlak ditampung oleh Tiongkok.

1. SOAL BUBARNYA PKI TAHUN 1986.

Tahun 1986, pimpinan delegasi CC PKI (Urip Endro) dipanggil oleh Deplu PKT, dengan terus terang fihak Deplu menyatakan tidak bisa mengakui lagi eksistensi PKI sebagai wakil PKI dan wakil rakyat Indonesia. Semua anggota PKI di RRT akan diizinkan menerima suaka politik, boleh bekerja dlsb, tapi TIDAK BOLEH MELAKUKAN KEGIATAN POLITIK APAPUN, terutama kegiatan yang menyerang NKRI yg dikepalai oleh Presiden Suharto. Karena kegiatan politik ini membikin pemulihan hubungan diplomatic antara Tiongkok dgn Indonesia menjadi terhalang, ini sangat merugikan kepentingan fundamental dua bangsa dan dua Negara.

  Inilah yang menyebabkan mayoritas anggota PKI dan pimpinannya ber-bondong2 pindah ke Eropa Barat pada 1986-1987 dst.

Bagaimana pendapat saya?

Saya setuju 100% keputusan PKT yg tepat ini. Karena kepentingan Bangsa dan Negara jauh lebih penting dan besar ketimbang kepentingan Partai, apalagi PKI yg sudah tamat riwayatnya di Indonesia.

Menurut info yang saya dengar sendiri dari interpreter, sejak hari itu tidak ada ucapan selamat pada 23 Mei, hari lahirnya PKI, tetapi diganti dengan ucapan selamat pada 17 Agustus, hari Nasional NKRI. Kemudian bantuan keuangan yg bertolak dari apa yang dinamakan internasionalisme proletar dihentikan, diganti dgn bantuan keuangan yg sangat sedikit yang bersifat prikemanusiaan kepada para anggota PKI yang mau meninggalkan Tiongkok atau yang mau meneruskan hidup di Tiongkok sebagai tamu suaka politik.

Inipun saya setuju 100%.  Saya akan jelaskan dalam  bab berikutnya soal internasionalisme proletar.

2. SOAL INTERNASIONALISME PROLETAR.

Tujuan jangka panjang dari INTERNASIONALE ke-3 yang didirikan oleh Lenin adalah mendirikan Partai Komunis di seluruh dunia, sebagai tenaga pembantu untuk menyelamatkan Uni Sovyet dari kepungan Negara imperialis Barat. Kemudian membantu revolusi (BACA PERANG SAUDARA) di seluruh dunia, terutama di negara2 yg menjadi mata rantai terlemah dari kekuatan imperialis seperti Tiongkok dan Indonesia dll.

PKT meneruskan garis internasionalisme proletar ini. Antaranya membantu dgn keuangan, melatih kader2 politik dan militer untuk siap merebut kekuasaan Negara di Malaya, Filipina, Thailand, Birma, Kamboja dan Indonesia. Semuanya atas nama bantuan internasionalisme proletar.  Tapi semua perjuangan kaum Komunis di Asia Tenggara ini berakhir dgn kekalahan dan tamat riwayatnya semua Partai Komunis yang dibantu oleh PKT. Mengapa? Sebab semua Partai Komunis di situ melakukan sesuatu yang bertentangan dengan arus sejarah, melakukan sesuatu yang tidak mendapat dukungan dari mayoritas rakyat negeri masing2.

Ambil contoh PKI yang gagal pada 1965, karena PKI tidak mendapat dukungan kaum buruh dan kaum tani, semuanya jadi penonton melihat PKI dibasmi. Tak ada pemogokan kaum buruh dan pemberontakan kaum tani yang membela PKI.  Karena PKI melakukan perjuangan avonturir yang tidak sesuai dgn watak Bangsa Indonesia yang alon2 asal kelakon dan cinta damai.

Teman2 sekolah saya di Hongkong bilang, untung PKI kalah, jika PKI menang, maka keturunan Tionghoa di Indonesia akan dibunuh secara biadab seperti di Kamboja.

Saya bilang, kalau PKI menang, kekejamannya akan 10 kali lebih hebat ketimbang pembantaian sadis pada 1965-1966, karena kebanyakan pimpinan PKI anti Tuhan, tidak takut kepada neraka, tidak percaya adanya sorga dan neraka, tidak percaya kepada HUKUM KHARMA Budhisme.

Setelah situasi politik RRT berubah secara drastis, terutama sejak berkuasanya Deng Xiao Ping dalam kekuasaan Negara Tiongkok, bantuan internasionalisme proletar kepada Partai2 Komunis diSETOP,

Sebab sangat mengganggu normalnya hubungan diplomatic dan perdagangan dgn negara2 bersangkutan.

Akhirnya merugikan BANGSA   dan NEGARA  Tiongkok sendiri. Sebab yang dinamakan bantuan internasionalisme proletar itu bertentangan dgn politik koeksistensi secara damai dgn semua Negara di dunia, dan bertentangan dgn politik tidak campur tangan terhadap masalah intern Negara lain
.
Ketika Mao dan Chou berkuasa, ketika ditanya oleh pemerintah negeri lain, kenapa Tiongkok katanya tidak campur tagan urusan intern Negara lain, tapi nyatanya terus membantu Partai Komunis bikin huru hara di Negara lain (Asia Tenggara khususnya). Selalu dijawab, bahwa yang tidak campur tangan adalah pemerintah Tiongkok, sedang Partai Komunis Tiongkok terikat kepada prinsip bantuan internasionalisme proletar. Betul2 absurd, politik dua muka ini menunjukan kekurangajaran dan kepalsuan dari Mao dan Chou Enlai.  

Jawaban yang aneh dan di-bikin2 ini tentu tidak dapat diterima oleh yang bersangkutan, terutama oleh rakyat Indonesia yang merasakan sendiri hancurnya perekonomian Indonesia gara2 politik kekirikirian Indonesia yang menjiplak pengalaman RRT, dan PKT masih terus membantu ratusan anggota PKI yg nyangkut di Tiongkok.

3. MASALAH PERJUANGAN KLAS;

Perjuangan klas sudah  lahir seiring dgn terbaginya masyarakat dari dua klas yg saling bertentangan tapi saling membutuhkan,. Demi memperkokoh kekuasan politiknya, klas yang berkuasa pasti akan melakukan diktatur klas kepada klas lawannya, ada diktatur yang lunak, ada diktatur yang keras.

Yang lunak adalah yang berselubung dgn Trias Politika, dgn demokrasi iberal, dengan sistim pemilu.

Sedangkan yang keras adalah kekuasaan mutlak Negara yang menindas semua unsur yang mau menggulingkan kekuasaannya.

Mao Tjetung melakukan diktatur kepada lawan2 politiknya, baik di dalam maupun di luar partai.

     RBKP (Revolusi Besar Kebudayaan Proletariat 1966-1976) adalah perjuangan klas untuk membasmi kekuatan revisionis dalam Partai, dan memperkuat kekuatan Maois dalam PKT.
     
Setelah Mao Tjetung mati, kekuatan revisionis dalam tubuh PKT bangkit menggulung Chiang Ching cs, menghukum mati dan penjara seumur hidup kepada GANG OF FOUR ini.  Ini juga termasuk kategori perjuangan klas.

Namun Deng Xiao ping tidak menjadikan perjuangan klas sebagai tugas utama  PKT, melainkan menjadikan perbaikan perekonomian menjadi tugas utama PKT. Ini adalah sikap yang tepat dari Deng Xiaoping yang mendapat dukungan dari mayoritas rakyat Tiongkok, terutama kaum tani yang bersorak gembira setelah Komune Rakyat dibubarkan.

Perjuangan klas tidak akan mati selama masih ada klas2 dalam masyarakat, klas yg berkuasa tidak akan memberikan kesempatan klas yg ditindas bangkit berlawan, mau menggulingkannya,

Saya setuju dgn garis Deng Xiaoping, karena tujuan mendirikan RRT bukan sekedar ingin berkuasa, melainkan untuk membikin Negara kaya dan makmur, rakyat hidup nyaman dan subur.

Tiongkok yg pada 1976 berada di tepi jurang kehancuran total ekonominya, akibat dilaksanakan KOMUNE RAKYAT DAN MAJU MELOMPAT pada 1958, kemudian mencetuskan RBKP yang titik beratnya adalah mencengkam revolusi (baca mencengkam perjuangan klas), tapi lalai dalam mendorong maju produksi, dan masih menjalankan produksi yg didjiplak dari Uni Sovyet (Stalinisme), yang membikin kaum buruh malas berproduksi dan kaum tani yang malas berproduksi
.
Deng Xiaoping dan para pengikutnya telah secara zenial menyimpulkan pengalaman pahit ini, akhirnya melakukan politik reformasi dan keterbukaan, membubarkan KOMUNE RAKYAT. Menutup perusahaan Negara yg rugi terus, mengundang modal asing, memperbolehkan seluruh rakyat jadi kapitalis, menjadi kayaraya.

Memang tak mungkin 15 milyard penduduk semuanya serentak menjadi  kaya raya, tak ada dalam sejarah dunia manapun di dunia. Ada yang kaya duluan, dan ada yang belakangan dan ada yang masih miskin melarat, karena factor geografis pedaleman, factor kebodohan penduduknya, dan factor lain2nya seperti factor kemampuan jadi kapitalis, suatu ilmu yg tidak semua orang mampu mempraktekkannya.

Memang di RRT masih banyak orang yang miskin melarat, tapi ini lebih baik dari semuanya miskin melarat.

Deng Xiaoping ada juru selamat rakyat Tiongkok. Bukannya Mao Tjetung. Karena  Deng memberi kesempatan rakyatnya untuk menjadi kaya raya. Sedangkan Mao Tjetung berpendapat lebih baik sosialisme miskin ketimbang kapitalisme kaya.

Namun sebagai manusia biasa Deng Xiaoping tak luput dari kesalahan. Kesalahan yang paling serius adalah dia mendorong anak2nya menjadi kayaraya duluan, kemudian diikuti oleh konco2 terdekatnya, yg membikin lahirnya ratusan ribu kapitalis birokrat seperti jaman Kuo Min Tang Chiang Khai Sek yg dulu itu. Kesalahan kedua dia mengangkat Jiang Ze Min menjadi pengganti Zhao Zi Yang, Jiang ini yang menyalahgunakan kekuasaannya, mendirikan dinasti ekonomi yang terbesar dalam sejarah Tiongkok. Jiang dan komplotannya menjadi penjarah kekayaan Negara terbesar dalam sejarah Tiongkok.

Apakah masih ada penindasan berdarah di RRT selama 30 tahun ini?
Masih ada, sebab agen2 CIA masih berkeliaran di RRT, Taiwan maupun Hongkong/Macau, mereka selalu mencari kesempatan untuk menghancurkan kekuasaan Deng dan para pengikutnya.

Yang paling besar adalah peristiwa Tian An Men 1989, CIA  menggunakan ketidakpuasan mahasiswa thd penguasa yg korup, menghasut mahasiswa untuk merebut kekuasaan,

Untung Deng Xiaoping bersikap tegas, mahasiswa yg dijadikan kuda tunggangan CIA ditindas dgn kekerasan berdarah, ribuan yang mati dan ribuan yang dijebloskan ke dalam penjara.

Saya setuju 100% tindakan tegas Deng Xiaoping ini, jika mahasiswa diberi kekuasaan, maka akan terjadi perang saudara yang pasti akan menyeret jutaan manusia yang mati dalam peperangan ini.

Di RRT sampai kini masih berlaku diktatur yg keras, sebab diktatur yg lunak a la barat, Trias Politika dan pemilu seperti di Indonesia tidak cocok dgn kondisi Tiongkok yang sudah 4000 tahun berada dalam masyarakat feodalisme, sisa2 feodalisme yang berakar ke dalam otak rakyat Tiongkok tak mudah dihapuskan dalam puluhan tahun, masih dalam waktu lama diperlukan diktatur SATU PARTAI.

Indonesia ketika jaman Orba Suharto hakekatnya menjalankan diktatur satu Partai Golkar, kemudian oleh Habibie diubah menjadi diktatur multi Partai, maka hasilnya seperti yg kita lihat sekarang itu…..

4. SOAL PENGHISAPAN MANUSIA ATAS MANUSIA
.
Adalah omong kosong di masyarakat Sosialis tak ada penghisapan manusia atas manusia, ini semua adalah lamunan di siang hari bolong dari intelektuil burjuis kecil mau mendirikan masyarakat tanpa penghisapan, tanpa klas, bahkan tanpa Negara.

Katakan di Uni Sovyet dan negara2 blok sosialis almarhum,apakah sistim penghisapan sudah dihapuskan?

Tidak, tidak demikian nyatanya.

Penghisapan manusia atas manusia tetap ada, cuma caranya berselubung dgn istilah yang keren dan menipu, dgn cara politik pembodohan thd rakyat pekerja yg terbelakang pengetahuannya.

Kalau di USA ada kapitalis perseorangan atau grup, maka di blok sosialis ada kapitalis Negara, yang katanya sudah menghapuskan hak milik atas alat2 produksi.  Alat produksi katanya milik kolektif, bukan perseorangan, kolektif adalah milik Partai Komunis yang berkuasa, dan Partai Komunis yang berkuasa milik ketua atau sekjen Partainya. Cuma bedanya dgn Negara Barat, hak milik ini tidak bisa diwarisi kepada anak cucunya, soal ini mesti kita periksa, apakah betul kekayaan Mao Tjetung tidak diwarisi kepada anak cucunya?

Rakyat di Negara sosialis yang dihisap merasa “bangga”,karena sistim penghisapan sudah dihapus, tapi lambat laun, sebagian yang sadar akan penipuan ini lari hengkang ke Negara Barat atau ke Hongkong.

Maka yang terjadi adalah jutaan penduduk yang pindah dari blok sosialis ke blok kapitalis, bukannya sebaliknya, karena sudah sadar akan demagogi Stalin cs dan Mao Tjetung cs.

PENGHISAPAN MANUSIA ATAS MANUSIA adalah motor penggerak yang membawa kemakmuran, bukan sebaliknya, Tapi yang kita lawan adalah penghisapan yang kejam, yang mengambil laba se-besar2nya atas penderitaan luar biasa dari klas terhisap. Maka klas buruh harus melakukan politik BERSATU dan BERJUANG melawan kapitalis, bukannya menghancurkan sistim kapitalis.  Klas buruh yang  merebut kekuasaan, baik melalui kekerasan bersenjata maupun jalan damai (parlementer) setelah berkuasa dia pasti akan menempuh jalan kapitalis, pasti tidak mampu menghapuskan sistim penghisapan manusia atas manusia. Prinsip bersatu dan berjuang ADALAH KOLABORASI KLAS.

Ini yang diprektekkan di Eropa Barat oleh para pengikut Internasionale ke-2.  Yang oleh Lenin dan Mao Tjetung dihujat habis2an.

Oleh Thio Keng Bouw



【第三十三集結束】

【請續看下一集】







ymchen

文章數 : 667
注冊日期 : 2012-11-08

回頂端 向下

回頂端


 
這個論壇的權限:
無法 在這個版面回復文章