Soprano Liu Jing Lan menyanyikan lagu favoritnya Habanera From Carmen dan La Spagnola
Sebetulnya sudah 15 tahun yang lalu saya mendengar nama Liu Jing Lan, seorang penyanyi soprano dari Bandung, tapi selama datang ke Malam Kesenian yang diselenggarakan oleh Alumni Bandung tidak pernah melihat Liu Jing Lan tampil menyanyi, selalu Eveline Tjiauw saja yang tampil ke atas pentas. Demikianlah salah satu kekurangan dari Eveline Tjiauw, kalau dia tidak suka sama seseorang, maka jangan harap orang itu diberi kesempatan tampil ke pentas di Alumni Bandung, dimana dialah yang berkuasa untuk menetapkan acara keseniannya.
Belakangan saya minta agar Liu Jing Lan datang ke rumah saya, karena saya kenal baik dengan kokonya yang bernama Liu Jing Yi, kepala sekolah dasar Tsing Hua di Bandung dan sekretaris bahasa Tionghoa Chung Hua Chung Hui Bandung.
Setelah Liu Jing Lan datang, saya baru tahu bahwa dia dulu sekelas di Konservatorium Peking, bersama Tam Mei Lan, Eveline Tjiauw dan Zhou Yun Zhen. Ketika saya minta dia menyanyi, wah lumayan juga suaranya, satu kelas dengan Eveline Tjiauw, tidak bisa dibilang yang mana yang lebih hebat suaranya, maka segera saya minta agar dia tampil dalam concert yang akan saya selenggarakan di Kwun Tong pada 30 Mei 2009 yad, dan diapun segera menyanggupinya.
(2) Thio Keng Bouw One Man Orchestra In Concert
30 Mei 2009, saya menyelenggarakan lagi THIO KENG BOUW ONE MAN ORCHESTRA IN CONCERT, mengambil tempat di aula pemerintah di Kwun Tong. Aula ini boleh dipakai dengan gratis, tak usah bayar uang sewanya, dengan kapasitas 300 kursi penonton. Kali ini saya mendapat bantuan donasi dari Li Bao Tian dari angkatan 54 Ba Zhong sebesar 3000 HKD, Chen Bing Huang dari angkatan 61 Ba Zhong sebesar HKD 2000 HKD, dari Li Zao Yu mantan Ketua Ji Nan Alumni sebesar 1000 HKD, kemudian dari hasil penjualan ticket sebanyak 8000 HKD.
Thio Keng Bouw menyanyikan lagu ciptaannya sendiri : I Love Hong Kong - I Love China
Yang membantu mengisi acaranya adalah Willy Fung, Liu Jing Lan dari Bandung, Liu Fang dari Garut, Yang Shui Yang dari Tasikmalaya, Ho Lai Swie dari Jogjakarta, dan Huang Yuan Quan dari angkatan 59 Ba Zhong, paduan suara Tasikmalaya dan 3 buah tari2an Tiongkok modern yang disumbangkan oleh grup tari Kwun Tong yang menyediakan tempat untuk concert ini.
Concert kali ini, kecuali Willy Fung yang diiringi oleh CD yang dibikin oleh anaknya Alex Fung, semua penyanyi diiringi oleh keyboard saya. Jadi saya paling banyak mainnya dari 15 acara, saya sendiri ikut dalam 11 acara, 6 acara One Man Orchestra, 5 acara mengiringi Ho Lay Swie, Yang Shui Yang, Hoang Yuan Quan, Liu Jing Lan dan Liu Fang
Karena ada keuntungan dari uang penjualan ticket, setelah dipotong ongkos untuk pengangkutan alat2 musik, cetak undangan dan propaganda, kepada para pemain saya berikan honorarium a la kadarnya, tapi ada dua orang yang tidak mau menerima honorarium ini yaitu Willy Fung dan Yang Shui Yang. A-On atau Chen An Ying membantu sound system, isteri saya membantu bagian makanan dan minuman untuk para pemain.
Ahon, Chan Chang Hai yang biasa membantu saya, kebetulan ada pertunjukan di lain tempat, jadi kurang dua penyanyi yang berbobot.
Saya sendiri sebagai pemain acara utamanya memainkan 6 lagu One Man Orchestra style, yaitu : lagu The Skaters Waltz, Rayuan Pulau Kelapa, Shanghai Tan, Ge Chang Zu Guo dan Ba Zhong Xiao Ge serta I Love Hongkong.
Yang Shui Yang nyanyi lagu Rindu Lukisan. Hoang Yuan Quan menyanyikan lagu O Sole Mio, Ho Lai Swie nyanyi lagu Historia Un Amor, Willy nyanyi lagu Rhinestone Cowboy dan Jambalaya, Liu Jing Lan nyanyi lagu La Spagnola dan Habanera From Carmen, Liu Fang nyanyi lagu Amor, Keroncong Tanah Airku.
300 penonton yang menghadiri Concert ini, badan terasa letih, karena banyak latihan bersama para penyanyi yang saya iringi, dan saya sendiri harus main banyak acara, mata kiri masih tetap buta, cuma pakai mata sebelah kanan.
(3) Liu Fang mengisolasi diri sendiri
Seminggu kemudian, saya adakan Qing Gong Yan di aula Ji Nan Alumni Mirador Mansion.
Liu Fang mogok tidak mau menghadiri malam Qing GongYan ini, ketika saya tanya, dia bilang tidak ada undangan khusus untuk dia, padahal rencana Qing Gong Yan ini dibikin atas hasil perundingan antara saya dengan dia berdua, dan dia tahu betul rencana tanggal dan tempatnya serta acaranya, dia belagak seperti penyanyi top di dunia Pops Hongkong, minta special diundang secara khusus lagi. Selanjutnya dia memutuskan hubungan dengan saya, tidak mau ikut lagi dalam semua acara kesenian yang saya selenggarakan. Alhasil penyanyi Garut ini sangat besar kepala alias sombong, memandang rendah kepada orang lain, akhirnya dia sendiri yang terisolasi, tak ada yang mau mengundang dia nyanyi lagi, menurut teman2nya, dulupun orang memandang muka Chen Jie Fang, setelah Chen Jie Fang meninggal, tak ada pemain keyboard yang mengiringi Liu Fang dengan gratis lagi, menurut A-On, teman baik Chen Jie Fang, Liu Fang sudah kehilangan 80% yang mengundang dia nyanyi lagi. Orang2 pada kagak demen kepada kesombongan dan selalu mau nyanyi se-banyak2nya tanpa memperhatikan kepada penyanyi2 lainnya yang juga mau menyanyi. Misalnya dalam Concert saya, mengingat waktunya terbatas, sudah ditetapkan tidak ada menyanyi tambahan, tiap orang paling banyak nyanyi 2 lagu (termasuk Willy dan Li Jing Lan yang lebih bagus suaranya dan kwalitetnya), tapi Liu Fang dengan sengaja menyanyi 4 buah lagu. Membikin saya mesti mengurangi satu acara yang mestinya menjadi acara yang top hit pada malam itu, dan dia juga menyuruh orang2 meminggirkan kursi, agar ketika dia menyanyi, teman2nya pada dansa di muka panggung. Saya belakangan menegur , yang namanya concert itu tidak ada orang menyanyi kemudian ada orang dansa dibawahnya, ini bukan malam kesenian atau Dancing Party, tapi dia pura2 bilang tidak tahu menahu, padahal saya riset kepada para penonton, semua bilang Liu Fang yang suruh memindahkan kursi2 itu, karena pada acara dia nyanyi, dia kepingin banyak orang yang mengiringi nyanyiannya dengan dansa rumba dan chacha. Kemudian dia protes lagi, kenapa dia hanya diberi uang 1000HKD, saya bilang ini kan permintaan dia sendiri ketika latihan di rumah saya, kalau kurang bisa mengajukan permintaan, dan saya tidak keberatan memberi lebih karena toh ada keuntungan dari Concert ini yang saya akan pergunakan untuk makan2 dan minum2 pada Qing Gong Yan.
Pendek kata Liu Fang memang orangnya tidak tahu diri, menganggap dia penyanyi yang top di kalangan Hoakiao, padahal ada puluhan penyanyi yang lebih bagus tapi tidak seperti dia sombongnya, ini membikin akhirnya dia terpental dari gelanggang kesenian Hoakiao asal Indonesia, yang tidak mau mengundang dia lagi, sudah masukin dia ke les hitam sebagai penyanyi yang tidak disukai. Menurut A-On, semua orang dia berani maki, hanya satu yang dia takut yaitu Willy Fung yang berjasa mengajak dia ke dunia kesenian Hoakiao di Hongkong.
Liu Fang selalu mengajukan tuntutan yang tidak masuk diakal, misalnya kalau ada jamuan makan atau kegiatan kesenian, tidak boleh mengundang A Hon, karena dia benci kepada A Hon, tidak mau melihat mukanya lagi. Saya bilang A Hon tidak ada salahnya, kenapa mengajukan syarat seperti ini? Dia bilang A Hon pernah mem-bagi2kan namecardnya kepada fansnya, jadi mau merebut fansnya supaya datang nonton A Hon menyanyi, kemudian A Hon pernah mengundang Chen Jie Fang dan Ringo (peniup saxophone teman dia), katanya A Hon mau mencongkel 2 orang ini meninggalkan Liu Fang. Saya bilang ini alasan yang di-cari2 yang tidak ada buktinya, A Hon tidak pernah bikin concert sendiri, bagaimana bisa dikatakan menarik fansnya? Chen Jie fang dan Ringo cuma diajak Yam Cha bagaimana boleh dibilang mau dicongkel segala macam, dan buktinya Chen Jie Fang dan Ringo tetap main bersama Liu Fang, tidak pernah main dengan A Hon.
Ketika kami mau mengadakan jamuan makan di Restoran Padang untuk mengantar pak Bambang Setyobudhi dan isterinya, semua yang kenal pak Bambang saya undang, termasuk Liu Fang dan Chen Jie Fang, tapi dua orang ini tidak mau datang, alasannya tidak mau ketemu dengan A Hon yang dia dengar ikut diundang. Betul2 keterlaluan.
(4) Ulangtahun ke-65 Sekolah Bazhong di Hong Kong
Tiap 5 tahun sekali Alumni Sekolah Ba Zhong di Hongkong dan Jakarta gantian membikin perayaan besar2an untuk memperingatinya, tahun 1995 di Hongkong, tahun 2000 di Jakarta, tahun 2005 di Jakarta lagi, dan tahun 2010 ini giliran Hongkong kembali.
Karena perpecahan dalam Hongkong Ba Zhong Alumni, maka kali ini ada 2 pesta yang berlangsung pada tanggal 8 dan 9 Oktober. Yang tanggal 8 Oktober diselenggarakan oleh kelompok Li Yung Zhang, bikin pestanya di restoran North Point, sedangkan golongan Chen Shui Zhu pada tgl 9 Oktober mengadakan pesta besar2an 106 meja di restoran di Hung Hom. mereka saling bersaing, tapi dalam jumlah tamu yang datang, golongan Li Yung Zhang kalah banyak, cuma berhasil mengumpulkan 70 meja. Itu sebabnya golongan ini menentang dengan keras sistim pemilihan pengurus dengan sistim satu anggota satu suara, melainkan bersikeras harus yang mengeluarkan uang paling banyak harus jadi ketua dan berhak menetapkan susunan pengurusnya.
Disamping itu, angkatan 61 dan angkatan 54 mengadakan pesta khusus pada tanggal 7 dan 8 Oktober, saya ikut yang tgl 7 Oktober, yang tanggal 8 Oktober , karena pesta yg dibikin oleh Li Yung Zhang dan Li Bao Tian bentrokan tanggal dan jamnya, maka terpaksa saya ikut angkatan 54, sebab Thio Keng Bouw and His Band diundang untuk menghibur di situ, sedangkan di golongan Li Yung Zhang, Band saya tidak mendapat undangan khusus untuk main. Kemudian tanggal 8 Malam diadakan pesta khusus dari angkatan 57 Ba Zhong di North Point, ketua Bazhong seluruh Jakarta datang, yaitu Huang Sin Tang, beliau yang mentraktir jamuan makan ini. Terakhir pada 10 Oktober, bertempat di restoran Wanchai di gedung Elizabeth, golongan Chen Shui Zhu mengadakan pesta perpisahan dengan para tamu dari Jakarta, saya diundang lagi untuk memberi acara, saya nyanyi lagu Rayuan Pulau Kelapa saja, dengan iringan CD musik saya,karena matanya lagi sakit, tidak bisa main keyboard, tidak bisa kelihatan huruf2 keyboard yang kecil2 itu.
Selama beberapa hari ini, saya ikut pesta 5 kali, setiap pergi harus dituntun, matanya gurem lagi.
(5) CD Musik memperingati Ultah ke-65 RI dan Ba Zhong
Untuk memperingati Ulang Tahun NKRI ke-65 dan ulang tahun ke-65 berdirinya sekolah Ba Zhong Jakarta, saya menerbitkan CD musik yang kulitmukanya terlampir di bawah tulisan ini.
Seluruhnya memuat 24 lagu yang sering saya mainkan dalam berbagai pergelaran musik saya di Hongkong selama 30 tahun ini, ada 8 lagu Tionghoa, 8 lagu Indonesia dan 8 lagu Barat: perinciannya adalah sebagai berikut:
1. Ge Chang Zu Guo. 2.Zu Guo Song. 3. Ba Zhong Xiao Ge 4. Ba Zhong Xue Sheng 5. Dong Fang Zhi Zu 6. Xiao You Qing (ciptaan Thio Keng Bouw) 7. You Yi Yuan Wu Qu 8. Wo Ai Xiang Gang (ciptaan Thio K.B.) 9. Rayuan Pulau Kelapa 10. Dari Sabang Sampai Merauke 11. Halo2 Bandung 12. Selendang Sutera 13.Bandung Selatan Di Waktu Malam 14. Bengawan Solo 15.Nyiur Hijau 16. Sepasang Mata Bola 17. Habanera From Carmen 18. Pearl Fischer 19. Hooked On Classic 20. Matinatta. 21. O Mio Babino Caro. 22. La Paloma 23. Besame Mucho 24. The Skaters Waltz
Keistimewaan dari lagu2 yang saya mainkan dalam CD ini, adalah semuanya dengan ONE MAN ORCHESTRA style . CD ini dicetak di Sen Zhen, karena mata saya yang kiri buta dan yang kanan agak gurem, maka saya minta bantuan A-On dan Ho Lai Swie untuk mengantar saya ke Sen Zhen, di tempat2 yang banyak naik turunnya saya dituntun jalannya oleh dua teman baik saya itu. Setelah CDnya selesai dicetak, juga dua teman itu yang mengantar dan membantu membawakan CD tersebut dari Sen Zhen ke Hongkong.
Saya cetak 2000 keping CD, dan dijual di kalangan Ba Zhong Alumni Association, Alumni Bandung, Malang, Surabaya dan lain2. Modalnya 18 HKD , saya jual 30 HKD, ada keuntungan 24 ribu HKD untuk membeli Yamaha PSR 900 yg mudah di-bawa2 , fungsinya hampir sama dgn CVP 209 yang besar dan berat sulit dibawa untuk pertunjukan ke luar.
Di bawah ini adalah kulit muka dari CD Musik tersebut:
(6) Alumni Sekolah Pa Hoa di Hong Kong berdiri
Di Jakarta ada 3 sekolah Tionghoa yang besar, Ba Zhong, Hoa Zhong dan Pa Hoa.
Yang paling banyak pergi ke Tiongkok untuk melanjutkan studinya adalah Ba Zhong, kedua Hoa Zhong, ketiga baru Pa Hoa. Ba Zhong dan Hoa Zhong sudah lama mendirikan perkumpulan Alumninya, dan Alumni Ba Zhong karena perang dalam yang tak habis2nya, akhirnya pecah ber-keping2, sampai memori ini ditulis, tidak dapat bersatu lagi, mungkin merupakan perpecahan yang abadi. Hoa Zhong belum terdengar pecah, tapi….., gedung perkumpulannya, sudah menguap ke angkasa, ini juga akibat perang dalam negeri, antara anggota dengan ketuanya. Perkumpulan Alumni Pa Hoa termasuk yang terlambat berdirinya, ketuanya saya kenal baik, yaitu Liauw Tjoen Yen, atau ibu Suryanty, atau Liauw Cun Wai. Saya kenal sejak tahun 1956 ketika PPI Cabang Jakarta meluaskan keanggotaannya di Pa Hoa. Liauw Tjoen Yen adalah penari Ikatan Pelajar Pahoa yang terkenal, dengan pasangannya Khouw Siang Hok yang pada tahun 1964-1965 terpilih menjadi Ketua Umum PPI Pusat.
Karena hubungan persahabatan saya dengan Liauw Tjoen Yen, maka saya ditawarkan untuk masuk menjadi anggota kehormatan Alumni Pa Hoa yang baru saja berdiri. Anggota kehormatan tidak punyak hak memilih dan dipilih sebagai pengurus, kebetulan, sayapun memang malas menjabat apa2 lagi, karena kesibukan dalam bidang musik yang semakin tua semakin masuk ke tulang sumsum.
Dalam perkumpulan Pa Hoa yang baru berdiri ada 5 anggota yang sebelumnya saya sudah kenal baik, yaitu Tin Tin Sing, Lauw Peng Kian, Kho Tjong An , Ku Li Sia dan Ahon. Ditambah Liauw Tjoen Yen suami isteri, total ada 7 orang yang sebelumnya saya sudah kenal baik. Jadi tidak terlalu kesepian ketika baru masuk, lambat laun kan bisa mengenal teman baru lagi.
Disamping setiap tahun ada malam pertemuan Gembira yang agak besar, tiap bulannya Alumni Pa Hoa kumpul2 di restoran, sambil yamcha sambil ngobrol ngalor ngidul. Termasuk salah satu perkumpulan alumni yang bagus, baik persatuan dan persahabatannya. Saya yakin Pa Hoa tidak akan pecah belah seperti Ba Zhong, walaupun kecil tetapi sering kumpul2 untuk memperkokoh persahabatan dan persatuannya.
(7) Pesta Ulang Tahun bersama Chen Ding Hoa dan A Hon
Saya, Ahon (lahir 1950) dan Chen Ding Hoa (lahir 1939) ternyata hari lahirnya berdekatan, hanya berbeda beberapa hari saja. Jadi kami bertiga bersepakat membikin pesta ulang tahun dengan Dancing and Singing Party di aula Ji Da, mengundang teman2 untuk sambil makan minum enak nyanyi2 dan dansa ballroom/latin.
Kami bertiga pesan tarcis ulang tahun yang besar, kemudian pesan makanan dan minuman sebagai berikut: Nasi Kuning, ayam goreng, pergedel, sambel goreng kentang dan petai, gado2, bakmi goreng, nasi goreng Surabaya, asinan sayur2an, kerupuk udang, emping belinjo,buah pisang, semangka, jeruk, sambel terasi, sambel bajak, bubur kacang ijo dan kacang merah……
Kemudian panggil Eddie Chu yang mahir main keyboard dengan berbagai macam lagu2 Barat dan Tionghoa, panggil Tan Jin On untuk main saxophone, Phan Han Xiu untuk main Hawaian Gitar, Bobo pemain gitar pengiring,Lie Zhun Xian untuk main clarinet. Dan mengundang sejumlah penyanyi seperti Chan Chang Hai, Willy Fung, Ho Lay Swie, Liu Jing Lan, Alex Fung, Yang Shui Yang, A-On, Chan King Wai, dan lain2.
Undangan sahabat karib yang datang sekitar 40 orang ditambah panitia dan pemain musik, 50 lebih orang.
Berlangsunglah ultah 3 orang bersama itu, karena tidak dipungut uang ticket sebagaimana biasanya, maka yang datang kebanyakan memberikan angpao, dari 100 HKD sampai 500 HKD, jadi panitia tidak rugi, karena uangnya cukup untuk membeli makanan., minuman, angpao buat pemain musik dan sewa gedung..
Pendek kata, malam gembira itu berlangsung dengan sukses, semuanya merasa puas, makan enak, nyanyi dan dansa dansi bersama, masih ada makanan lebih untuk dibawa pulang.
Inilah kartu undangannya :
MALAM GEMBIRA SHEJIT THIO KENG BOUW, CHEN DING HOA DAN AHON
TANGGAL :Hari Minggu, 31 Oktober 2010 WAKTU : 18.30 – 21.30 TEMPAT : Aula Ji Da, 54 Nathan Road, lantai 9D.
Music band : Thio Keng Bouw ^,Eddy Zhu (keyboard), Tan Jin On (Tenor saxophone),Li Zhun Xian (Clarinet dan soprano Saxophone), Bobo(Gitar), Phan Han Xiu(Hawaian Gitar)
Undangan disampaikan kepada: via email : Alex Fung, Chan King Wai, Chan ChangHai(2) , Lau Pak Lung (2 orang) Kancil, Tommie Sutanu(2), Pak Lung(2) , YS Hau, Kosasih, James Yeung(2), Zhao San Hoa, Chan King Lung, Hung Cun He, Choi Guo Fung, Huang Yuan Quan, Siao Lim, Edward Liu, Hoo Lay Swie, Johny Hung (2), 25 orang
Via invitation: 12 Tasik Koor kecil, A-On. Liu Jing Lan, Willie Fung (2), Liu Tian Ni, Chan Ding Hoa, Li Zun Xian, Bobo, Han Xiu, Atat, Qiu Zili, Qiu Mei Yun, Lily Bdg, Sing Song (2), Lo Fang Li, Eddy Zhu, Pang William, Qi Zen (2), Sui Zu, Sun Mey, Sutanto,Teresa, Xiao De Heng, Yen Zhang, Xie Xiu Fang, Sung Chun Yong, Zhong Hao 41 orang
TOTAL 76 ORANG Ditaksir akan datang 50 orang
MAKANAN DAN MINUMAN : 1. 8 kati Bakmi Goreng made by A Hon, (Shanghai Mie tambah casiu, udang, ayam, telor, selederi, kol, wortel, acar.) 2. 75 bungkus Nasi kuning dengan ayam goreng, sambel petai udang, sambel tempe, telor bali,tumis buncis, ketimun, kerupuk dan emping. Beli di Tseung Kwan O, HKD 25,- per bungkus. 3. 10 porsi Gado2 dan nasi goreng Surabaya, beli di Jordan Road. 4. Sambel terasi dan Sambel bajak ABC. 5. Buah pisang, jeruk, dan semangka.(minta bantuan Tasik) 6. 75 gelas es kacang ijo.(beli jadi di Zhong An, minta bantuan Lily dan Mey Yun) 7. air botolan (pesan di Hoa Da 100 botol). 8. Beli piring. gelas, mangkok kertas, sendok garpu.plastik. 9. 4 pon Birthday Cake, pesan di St Honor, minta dianter ke Hoa Da. 10. Angkut sound system dan key board, A-On. Hoo Lay Swie dan Chen Ding Hoa.