公用欄目


Join the forum, it's quick and easy

公用欄目

TKB:SD di HK(35)【代貼】

向下

TKB:SD di HK(35)【代貼】 Empty TKB:SD di HK(35)【代貼】

發表  ymchen 29.06.15 11:00


【代貼】

SUKA DUKA DI HONGKONG-Revisi
(在香港的苦與樂-修訂版)






Bagian ke-4 (2008 -2014)


SUKA DUKA DI HONGKONG. (2011-Revisi)

(Seri ke-35)

Penulis : Thio Keng Bou (張慶茂)
(Jun. 2015)



(1)Orang buta mengiringi Dance Party
di Ma On Shan


Pertengahan tahun 2011 ini, saya diminta untuk mengiringi Dancing Party oleh sebuah perkumpulan Hoakiao asal Indonesia di Ma On Shan, 3 Km letaknya dari rumah kediaman saya. Sayapun mengajak beberapa teman yang bagus suaranya untuk menyanyi, seperti Ho Lai Swie, Yo Seng Kim yang rumahnya juga di Ma On Shan, kemudian mengajak pianis Eddie Chu dari Hongkong Country Road Band. Perkumpulan Hoakiao itupun mempunyai beberapa penyanyi yang lumayan juga suaranya, antaranya ketuanya yang bernama A San, pemilik toko Indonesian Product di Ma On Shan. Dia pandai nyanyi banyak lagu dan pernah minta saya bikini CD musik untuk dia menyanyi, seperti lagu Cucak Rowo, Take Me Home, Country Road, dan lain sebagainya sebanyak 8 lagu. Dia pun mahir berdansa, memang khusus pergi les dansa.

Pagi2 setelah sarapan, mendadak mata saya berdarah lagi, penglihatan menjadi gurem, tidak mampu membaca huruf2 kecil di atas keyboard. Wah repot sekali nih, untung saya baru saja membikin CD musik untuk dansa ballroom dan latin, terpaksa main akal2an, saya pencet2 keyboard yang di-off powernya jadi tidak ada suaranya sama sekali, tapi tetap keluar suara musik dansa yang keluar dari sound system yang dikeluarkan oleh CD Musik saya itu, saya berdiri di panggung cuma kira2 15 menit saja, kemudian keyboardnya saya serahkan kepada Eddie Chu untuk meneruskan main sampai dancing partynya selesai. Ini untuk pertama kalinya, sebagai orang buta saya main keyboard mengiringi orang dansa, musiknya memang saya yang bikin dan sudah menjadi CD. Sebagian sahabat karibnya saya yang datang nonton seperti Li Bao Tian,  ko Neng Jin, Setu Pa Sen, baru tahu, setelah saya turun dari panggung menghampiri mereka dengan dituntun oleh Phan Han Xiu, pemain gitar Hawai, karena saya tidak mampu jalan sendirian, takut jatuh dan kebentur orang2 yang sedang dansa.  Mata gurem (praktis seperti orang buta saja), karena sudah tidak bisa baca surat kabar, tidak bisa nonton TV dan tidak bisa baca email lagi selama 2 bulan lebih.



(2) Tiga kali operasi mata kiri gagal


Keesokan paginya saya pergi ke dokter spesialis bagian mata di Rumah Sakit Prince Of Wales, rumah sakit langganan saya yang khusus untuk penduduk Hongkong yang bermukim di kawasan Shatin dan Ma On Shan. Tarifnya setiap kali periksa cuma 60 HKD, kalau pergi ke dokter swasta, sekali periksa harus bayar 1000 HKD.

Setelah diperiksa oleh dokter, katanya mata kanan yang gurem itu tidak ada obatnya, cuma saya dianjurkan untuk tidur dengan menggunakan 3 buah bantal dan jaga baik2  agar kadar gulanya jangan tinggi, juga tekanan darahnya dikontrol, nanti mata guremnya akan baik dengan sendirinya. Sedangkan mata kanan yang buta harus dibedah untuk dibersihkan darah yang menutupi penglihatannya.. Setelah mendapat persetujuan dari saya, maka sebulan kemudian diatur pembedahan mata tersebut, seluruh badan dibius, supaya selama mata dioperasi saya tidak kedap kedip.  Setelah pembalut yang menutup mata dibuka pada hari keduanya, ternyata darahnya masih belum bersih dan mata saya tetap buta.  Beberapa bulan kemudian, mata kanan yang buta dibedah lagi, katanya untuk membersihkan katarak, dan dimasukkan lensa agar penglihatan nmenjadi terang kembali. Juga pembedahan kali ini gagal membikin mata saya melek seperti biasa.  Kemudian untuk ketiga kalinya mata saya dibedah lagi untuk membersihkan darahnya. Hasilnya tetap sama, mata kiri tetap buta sama sekali. Terpaksa menggunakan mata kanan yang sebentar2 terang. Sebentar sebentar gurem.



(3)Chen Ding Hoa anak Belitung
lulusan Hoa Zhong Jakarta


Saya berkenalan dengan Chen Ding Hoa, sejak dia sering datang ke tempat kegiatan musik saya di aula Hoa Da, Dia penggemar menyanyi, teutama lagu2 Tionghoa dan Barat. Dia belajar menyanyi kepada penyanyi Lo Fang Li dari Surabaya. Saya kenal Lo Fang Li sejak tahun 1984, ketika bermukim di Tsim Sha Tsui, tinggal satu gedung dengan dia, saya di ground level, dan dia di lantai 9. Lo Fang Li adalah yang pertama kali mengajak saya demonstrasi piano solo di perkumpulan Qiao You She Hongkong, sebuah perkumpulan Hoakiao Indonesia dari seluruh Indonesia yang baru saja didirikan di Hongkong pada tahun 1982.

Chen Ding Hoa dengan cepat menjadi salah satu sahabat karib saya, banyak membantu saya ketika mata saya sering terganggu penglihatannya, menjenguk saya di rumah sakit ketika saya sering keluar masuk rumah sakit Prinse Of Wales.  Ternyata dia kenal baik dengan Encek Kwie Len dan isterinya Ho Ying Tao, dunia ini betul2 kecil. Saya sering pergi main dan ngobrol ke kantornya di Wanchai dimana tempat dia berusaha sebagai pedagang obat2an, dan diapun sering datang ke rumah saya untuk menyanyi dan saya iringi dengan piano. Kemudian diapun minta dibikini CD musik untuk dia menyanyi di perkumpulan Alumni Malang, tempat dia sering latihan karaoke tiap hari Minggu siang.



(4)Thio Keng Bouw In Concert 11-11-2011


Tanggal 11 bulan 11 tahun 11 dari abad ke 21, atas dukungan dan sumbangan 2000 HKD dari Chen Bing Huang  (Ketua Angkatan 61 Ba Zhong) dan 2000 HKD dari Li Pao Tian.(Ketua Angkatan 54 Ba Zhong), 1000 HKD dari Li Zao Yu (Bandung) dan 500 HKD dari Mok Yong Lin (Prince from India) untuk ongkos taxi mengangkut alat2 musik dan sewa sound system, serta untuk sewa tempat, saya telah menyelenggarakan Concert Nostalgy lagi, mengambil ruangan di aula Wu Han Xiao You Hui, dekat setasiun MTR Kwei Fang.

Acaranya sebagai berikut:

1) Thio Keng Bouw : Hooked On Classic
2) Ho Lai Swie : 1. Siboney 2.Ye Lai Xiang  3. Rindu Lukisan
3) Thio Keng Bouw :  Lagu Amerika Latin Brazil dalam Samba Style
4) Chen Ding Hoa : 1.  Wo Zhao Dao Zhi Ji  2.I Can’t Stop Loving You
5) Thio Keng Bouw : Unchained Melody  2. Chang Cheng Chang
6) .Liu Jing Lan : 1.Habanera from “Carmen” 2. La Spagnola 3. Jing Ye Wu Mian
7) Thio Keng Bouw : Green Eyes ,Lagu Amerika Latin
A Hon : 1. Quando2  2. Amor  3. Delilah
9) Thio Keng Bouw : Habanera from “Carmen”
10) Chan Chang Hai : 1. Nesun Durma  2. Memory  3. Huang Hun Fang Niu
11) Thio Keng Bouw : Quizas Quizas, lagu Amerika Latin
12) Yo Seng Kim : 1. One Way Ticket  2. Come Back To Sorentto
13) Thio Keng Bouw : Historia Un Amor, lagu Amerika Latin
14) Willy Fung : 1. Rhinestone Cowboy  2. El Condor Pasa  3. Fraulein
15) Thio Keng Bouw : Te Quiero Di Jiste, lagu Amerika Latin
16) Yang Shui Yang : 1. Bandung Selatan Di Waktu Malam  2. Ole Ole Bandung
17) Thio Keng Bouw : Zu Guo Song
18) Duet Ahon and Chan Chang Hai : La Paloma

Dalam concert kali ini, saya memainkan 8 lagu dalam One Man Orchestra Style, menggunakan Music Work Station Korg Profesional Trinity yang saya beli pada tahun 1998.  Iringan musik Ahon oleh Danny (Keyboard)and Tan Jin On(Sax), iringan musik Willy oleh rekaman yang dimainkan oleh Alex Fung anaknya, lain2nya seluruhnya diiringi oleh saya dengan menggunakan keyboard Yamaha PSR 900.

Concert berlangsung dengan meriah dan dihadiri oleh 200 lebih penonton, sebagian penonton telah membeli CD Musik terbaru yang saya cetak di perusahaan rekaman Hongkong.



(5)Panggil ambulans
karena mata tak bisa melihat apa2


Akhir tahun ini saya pergi ke perkumpulan alumni Hoa Zhong yang meminjam tempat Wu Han Alumni untuk latihan karaoke, maksud saya untuk menyerahkan pesanan dari Bai Xiu Hoa (anak Hoa Zhong) yang memesan 7 buah lagu untuk dibikinkan CD, buat dia menyanyi di karaoke atau di pesta2 alumni di Hongkong.

Bai Xiu Hoa memiliki suara alto yang bagus, sering diundang untuk menyanyi oleh berbagai perkumpulan alumni di Hongkong, jadi terisolasinyanya Liu Fang (juga penyanyi alto), kini sudah ada penggantinya, yang sabar tidak suka cacki maki orang dan sopan santun dengan teman2nya.
Ketika sedang duduk2 ngobrol, dengan Xiong Zhi Lin angkatan 57 Ba Zhong yang isterinya anak Hoa Zhong, tiba2 di kelopak mata kelihatan warna hitam kayak hujan, tak lama lagi, matanya gurem lagi, tidak bisa melihat apa2, Xiong Zhi Lin segera panggil ambulans agar saya diangkut ke rumah sakit yang terdekat, dan sayapun minta tolong dia agar tilpon isteri saya, agar menyusul ke rumahsakit Margaret.

Ketika ambulans datang, saya diukur tekanan darahnya, kemudian ditanya, : “Apakah kau menderita tekanan darah tinggi?”
“Tidak, tekanan darah saya normal, malahan ada kecendrungan rendah.”

Jawab saya.
“Tapi tekanan darah kamu kini sangat tinggi, bawah 102 dan atas 192” kata juru rawat yang mengukur tekanan darah.

Saya terkejut sekali,  belum pernah mengalami tekanan darah begitu tinggi.

Saya baru ingat, tadi siang saya minum kopi tubruk yang kental dua gelas, ditambah sedikit garam lagi, mungkin ini yang membikin tekanan darah saya melonjak tinggi.

Di rumah sakit Margaret hanya diperiksa sebentar oleh dokter piket, kemudian dia bilang “Pulang sajalah, besok kamu pergi ke Prince Of Wales Hospital bagian mata, Di rumah sakit sini, dokter matanya sudah pulang, dan biasa kamu kan periksa di Prince Of Wales Hospital.”

Karena sudah gelap dan mata tidak bisa melihat jalan, saya dituntun oleh isteri, kemudian naik taxi pulang ke rumah.

Besok paginya diantar oleh isteri saya ke Prince Of Wales Hospital, setelah diperiksa dengan teliti oleh dokter, dia bilang ada pendarahan dalam mata, obatnya hanya satu, tidur pakai tiga bantal, lambat laun bisa baik sendiri.
Yang namanya lambat laun itu ternyata sampai dua bulan, saya tidak bisa baca surat kabar, tidak bisa nonton TV, tidak bisa baca computer dan jalan mesti pakai tongkat serta dituntun.



【第三十五集結束】

【請續看下一集】







ymchen

文章數 : 667
注冊日期 : 2012-11-08

回頂端 向下

回頂端


 
這個論壇的權限:
無法 在這個版面回復文章